Susilo Bambang Yudhoyono
Informasi Umum
- Jabatan: Presiden Presiden RI (2009-2014)
- Tempat & Tanggal Lahir: Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Indonesia, 9 September 1949
Karir
- 1. Menteri Departemen Pertambangan dan Energi (1999-2000)
- 2. Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara (Linud) 17 Kujang 1 Kostrad (TNI-AD) (1991-1992)
- 3. Panglima KODAM Sriwijaya, Sumatra Bagian Selatan (1996-1997)
- 4. Kepala Staf KODAM Jakarta Raya (1995-1996)
- 5. Komandan KOREM Pamungkas, Yogyakarta (1995-1995)
- 6. Presiden Presiden RI (2004-2009)
- 7. Presiden Presiden RI (2009-2014)
- 8. Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (1970-1973)
Pendidikan
- Tidak ada data pendidikan.
Detail Tokoh
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah mantan Presiden Republik Indonesia dua kali periode (2004-2009 dan 2009-2014). SBY merupakan Presiden Indonesia pertama yang dipilih dalam pemilihan langsung. Setelah tak menjadi Presiden lagi dia menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Sebagai mantan presiden, SBY mengklaim telah melunasi hutang Indonesia ke IMF di masa jabatannya. Ketika menjadi Presiden dia pernah berebut kursi Ketua Umum Partai Demokrat dengan Anas Urbaningrum. Konfli itu berhenti setelah Anas ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang yang melibatkan Partai Demokrat. SBY berusaha menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik untuk dirinya dan juga keluarganya. SBY merupakan salah satu dari sekian dinasti politik Indonesia. Anak keduanya, Edhi Baskoro Yudhoyono, adalah Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Anak Pertamanya, Agus Yudhoyono, berkarir di Angkatan Darat seperti SBY. Beberapa orang menilai, SBY menyiapkan anaknya masuk ke kekuasaan. Di lingkungan keluarganya, istri dan adik iparnya pernah dimajukan sebagai calon Presiden. Lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) 1973 ini menikahi Kristiani Herawati, putri dari Gubernur Akabri Letnan Jenderal Sarwo Edhi Wibowo. SBY diidentikkan orang-orang yang tak menyukainya sebagai orang yang menerapkan politik pencitraan. Awalnya, karir militernya di pasukan tempur, raider. Dia pernah bertugas di Batalion Infanteri 305 dan 330 Kostrad. SBY dua kali dikirimkan ke Timor-Timur, tahun 1976 dan 1986-1988. Keluar dari Timor-Timur untuk kedua kalinya, SBY dikirim sekolah ke Sekolah Komando Angkatan Darat (Sekoad) pada 1989. Ketika itu pangkatnya Mayor. Dia lebih dikenal bukan sebagai perwira tempur.Setelah itu SBY menjadi Kospri KSAD, Kospri Pangab, lantas ke Kostrad jadi Dantri. Lalu Danrem Jogja, ke Bosnia, lalu jadi Kasdam Jaya, Kasospol, Kaster, lalu jadi ketua Fraksi ABRI 1998 di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pada 1999, presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur menunjuknya sebagai Menteri Pertambangan dan Energi. Gus Dur kemudian mereshuflle kabinet. Wiranto mengundurkan diri dan Gus Dur memintanya untuk menggantikan posisi sebagai Menteri Koordinator Politik Sosial dan Keamanan (Menkopolsoskam). Wiranto adalah senior SBY di ketentaraan, sosok ini ketika itu sedang diterpa oleh isu pelanggaran Hak Asasi Manusia di Timor Timur. SBY diminta menggantikannya dengan satu tambahan beban berat: menerbitkan dekrit pembubaran DPR. SBY dengan caranya menolak permintaan Gus Dur. Ia bersama Panglima TNI Widodo AS dan petinggi TNI lain mengusulkan kepada presiden untuk membatalkan rencananya. Gus Dur tetap teguh, DPR harus dibubarkan. Karena itu pada 1 Juni 2001, ia memberhentikan SBY dari jabatan Menkopolsoskam. Gus Dur lalu menawari SBY jabatan Menteri Perhubungan atau Menteri Dalam Negeri. SBY ganti menolak tawaran itu. Gus Dur sendiri yang kemudian mengeluarkan dekrit tersebut. Tapi sebaliknya, Gus Dur dimakzulkan oleh MPR. Megawati sebagai wakil presiden digadang menjadi pengganti Gus Dur. SBY kemudian terlibat dalam arus politik untuk memperebutkan kursi Wapres. SBY bersaing dengan Hamzah Haz dari Partai Persatuan Pembangunan dan Akbar Tanjung yang diusung Partai Golkar. Tapi kemudian pilihan DPR/MPR jatuh pada Hamzah Haz. Belakangan di Kabinet Gotong Royong Megawati, SBY diberi jabatan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) pada 10 Agustus 2001. Menjelang Pemilu 2004, SBY mulai menjalankan maneuver politiknya. SBY mengatakan ke publik bahwa dirinya tidak dilibatkan dalam rapat kabinet Megawati. Kesan yang timbul SBY dipinggirkan Megawati. Megawati terpancing dengan maneuver SBY ini, “kemarahannya” kepada SBY justru menaikkan citra SBY. Sampai dengan Maret 2004 konflik antara SBY dan Megawati tersebut terus memanas SBY akhirnya mengundurkan sebagai Mekopolkam pada 11 Maret 2004. Proses ini sudah direncanakan SBY. Selang sebulan SBY mencalonkan diri sebagai Presiden melalui Partai Demokrat. Hasilnya, Pemilu 5 Juli 2004, pasangan SBY-Kalla lolos ke putaran kedua. Pasangan SBY-Kalla bertarung dengan Megawati-Prabowo. Pada pemilu putaran II, 20 September 2004 lalu, SBY memperoleh suara diatas 60%. SBY menjadi presiden pertama yang dipilih rakyat secara langsung. SBY dikenal sebagai presiden yang merilis album lagu-lagu pop, yang dia ciptakan. Dia sendiri merupakan pemain bass ketika muda. Pada awal November 2018, SBY mengatakan bahwa ada pihak yang "menggoreng" isu Hambalang. Dia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah melemparkan tuduhan dan fitnah.
Berita Terkait
No | Judul | Tanggal | Media | Action |
---|---|---|---|---|
5731 | 7 Poin Sikap Demokrat di Kasus Gratifikasi Lukas Enembe | 29/9/2022 | Detik.com | Lihat Berita |
5732 | Demokrat Anggap PDIP Berlebihan soal Tudingan Jokowi Jadi Sasaran SBY | 23/9/2022 | Detik.com | Lihat Berita |
5733 | Kota Surabaya Mulai Terapkan KTP Digital | 22/9/2022 | SuaraSurabaya.net | Lihat Berita |
5734 | KPK Periksa Lima Saksi Dugaan Korupsi Pengalokasian Anggaran Bantuan Keuangan Provinsi Jatim | 14/9/2022 | SuaraSurabaya.net | Lihat Berita |
5735 | Suryadharma Ali, Patrialis Akbar dan Sejumlah Koruptor Bebas Bersyarat | 7/9/2022 | SuaraSurabaya.net | Lihat Berita |