Sentimen
Positif (98%)
7 Mei 2024 : 22.06
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Kab/Kota: Solo

Partai Terkait

'Dewan Pertimbangan Agung' Mencuat di Tengah Wacana Presidential Club

8 Mei 2024 : 05.06 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

'Dewan Pertimbangan Agung' Mencuat di Tengah Wacana Presidential Club
Jakarta -

Dewan Pertimbangan Agung (DPA) mencuat di tengah wacana 'presidential club' yang diinisiasi presiden terpilih Prabowo Subianto. Adapun DPA pernah ada di zaman Orde Baru.

Sebagaimana diketahui, ide terkait 'presidential club' itu awalnya diutarakan oleh juru bicara (Jubir) dari Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil menjelaskan maksud dari 'presidential club'.

"Presidential club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat (3/5/2024).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahnil mengatakan perkumpulan itu bakal berisikan para presiden Indonesia terdahulu. Harapannya, perkumpulan itu bisa menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia kompak, rukun, dan guyub.

Sementara itu, wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka juga mendukung ide ini. Menurut Gibran, 'presidential club' untuk menyatukan para mantan pemimpin dan sesepuh.

"Oh presidential club ya, saya kira bagus ya, untuk menyatukan mantan pemimpin-pemimpin, senior-senior, sesepuh-sesepuh, saya kira bagus ya," kata Gibran dilansir detikJateng, Senin (6/4/2024).

Menurut Gibran, dengan adanya 'presidential club', Prabowo bisa mendapat masukan dari presiden sebelumnya yang sudah berpengalaman. Perkumpulan para pemimpin negara diharapkan bisa menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia kompak, rukun, dan guyub.

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (7/5/2024). (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)Pandangan Parpol

Sementara itu, sejumlah parpol juga mendukung ide Prabowo itu. Politikus senior NasDem Bestari Barus mengatakan bahwa rencana ini positif dan akan menunjukkan dunia bahwa para pemimpin Indonesia bisa duduk bersama untuk memajukan negara.

"Adanya presidential club itu tentu sedikit atau banyak akan membawa suatu kepercayaan diri bagi presiden terpilih nanti dalam menjalankan tugas fungsinya untuk meminta masukan untuk hal-hal yang mungkin baru dihadapi tetapi sudah menjadi pengalaman dari presiden sebelumnya untuk menjadi tambahan semacam memperkaya khasanah, itu bagus, positif," kata Bestari saat dihubungi, Senin (6/5/2024).

"Tentu itu akan dilihat sebagai sesuatu yang baik oleh berbagai kalangan, baik dalam negeri maupun luar negeri, bahwa pemimpin-pemimpin Indonesia ini ternyata bisa juga duduk bersama demi membawa bangsanya menuju ke tempat lebih baik, bahwa sentuhan perubahan anak bangsa menuju Indonesia Emas," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung. Dia mengatakan ide ini akan membuat Prabowo bisa mudah dalam bekerja. Sebab, ia akan dibantu mantan atau tokoh bangsa terdahulu yang memiliki pengalaman memimpin Indonesia.

"Jadi itu bagus kalau itu bisa diwujudkan ya luar biasa. Mungkin Pak Prabowo dan presiden-presiden berikutnya akan lebih mudah bekerjanya," ujar Doli di Kantor Gubernur Bali, Senin (6/5).

Sementara itu, Prabowo Mania yakin bahwa rencana itu akan melahirkan gagasan yang memajukan bangsa nantinya.

"Menurut saya gagasan soal presidential club itu adalah gagasan yang cemerlang dan langkah maju buat bangsa ini ke depan dalam menghimpun pemimpin bangsa, dan gagasan ini sangat positif sekali," kata Ketum Prabowo Mania Immanuel Ebenezer atau akrab disapa Noel, kepada wartawan, Senin (6/5).

Noel yakin bahwa semua pihak yang digandeng Prabowo akan mau bekerja sama. Dia berharap 'presidential club' menjadi wadah para pendahulu untuk menuangkan gagasan untuk mewujudkan Indonesia Emas.

Sentimen: positif (98.5%)