Diproduseri Christine Hakim, Film Dokumenter Smong Aceh Jadi Edukasi Gempa dan Tsunami
Harianjogja.com Jenis Media: News
Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah film dokumenter bertajuk Smong Aceh menampilkan kilas balik menarik peristiwa tsunami 20 tahun silam. Tayangan yang mengangkat nilai kearifan lokal dan hasil riset ini bisa menjadi edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa dan tsunami.
Film ini terpilih sebagai Official Selection dan tayang perdana secara terbatas di ajang film internasional Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 di Empire XXI Jogja Kamis (5/12/2024) lalu. Film dokumenter ini disutradai oleh Tonny Trimarsanto, sineas dokumenter yang pernah memenangkan penghargaan di berbagai ajang film internasional. Adapun produser film dokumenter ini adalah Christine Hakim, aktris senior yang juga memiliki sederet panjang penghargaan nasional dan internasional.
BACA JUGA : DPAD DIY Meluncurkan 4 Film Bioskop 6D, Ajak Masyarakat Jelajahi Sejarah dan Budaya Jogja
Film ini mengisahkan pengalaman dua orang Aceh yaitu Sharina dan Juman. Keduanya ingin generasinya ke depan aman dari tsunami. Sharina adalah penduduk Banda Aceh yang selamat dari tsunami 2004, membuatnya mengabdikan diri untuk belajar, melakukan riset dan membuat program untuk mengedukasi anak agar memahami mitigasi bencana dan
tsunami.
Adapun Juman, seorang musisi tradisional Aceh asal Simeulue, rajin berkeliling pasar dan gerai kopi memainkan nandong, berkisah tentang bahaya tsunami melalui seni. Film ini juga mengangkat testimoni dari peneliti, pengamat dan tokoh masyarakat, termasuk mengulas hasil temuan riset OceanX di leg 1 pada Mei 2024 terkait potensi megathrust dan tsunami.
Tonny Trimarsanto mengatakan istilah smong merupakan bahasa asli Simeuleu artinya tsunami atau bencana. Berawal dari
pengetahuan lokal dan memainkan peran penting dalam menyelamatkan ribuan nyawa ketika tsunami terjadi di 2004.
"Ini menunjukkan betapa berharganya kearifan lokal dalam kesiapsiagaan bencana, dan wawasan budaya lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi ini sangat perlu diintegrasikan ke dalam edukasi publik secara nasional," katanya.
BACA JUGA : 96 Perusahaan Promosikan Potensi Industri Perfilman di JAFF Market 2024
Christine Hakim berharap setelah tayang di JAFF 2024, Smong Aceh bisa ditayangkan berbagai instansi, komunitas dan universitas sebagai upaya edukasi dan sosialisasi terutama di daerah rawan gempa dan tsunami.
"Harapannya, film ini dapat menggugah empati penonton, dan mengubah tragedi menjadi narasi harapan dan kekuatan dalam rangka memperingati 20 tahun tsunami Aceh yang jatuh di 26 Desember 2024 ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentimen: positif (98.3%)