JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina agresif meningkatkan produksi, khususnya gas bumi yang menjadi jembatan transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
“Untuk bisa meningkatkan produksi (gas) tidak ada jalan lain selain menambah cadangan,” ujar Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng dalam paparannya pada sesi diskusi Outlook Sektor ESDM 2022 yang diselenggarakan Energy and Mining Editor Society (E2S) di Bimasena The Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Selain Muharram, hadir sebagai narasumber pada Outlook Sektor ESDM 20223 adalah Direktur Manajemem Pembangkitan PT PLN (Persero) Adi Lumakso, Direktur Utama PT Amman Mineral Nusa Tenggara Rachmat Makassau, dan Vice President Pengembangan Hilir PT Bukit Asam Tbk Setiadi Wicaksono.
BACA JUGA: Exxon dan Chevron Guyur Rp1.310,4 Triliun demi Proyek Migas Tahun Depan
Menurut Muharram, Pertamina harus agresif melakukan eksplorasi demi menambah cadangan. “Saya terjemahkan apa yang dilakukan Pertanina, yakni harus memenuhi 44% dari total kebutuhan. Artinya sama dengan 440 megaton oil ekuivalen sehingga kita harus agresif karena akan lebih banyak lagi yang dibutuhkan,” ujar dia.
Muharram menyatakan Pertamina secara masif melakukan eksplorasi melalui penerapan teknologi terkini. Tahun ini, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak sebanyak 144 juta barel dan gas setara 0,9 tTcf atau 931 BCFG.
“Ini pencapaian bagus pada 2022, masih banyak temuan yang belum divalidasi mudah-mudahan dalam waktu singkat sudah ada hasil,” kata dia.
Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut Bersama Lifebuoy dan MNC Peduli Tengah Berlangsung!