Sentimen
Positif (100%)
14 Des 2022 : 02.58
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina, PLN, PT Bukit Asam

Tokoh Terkait

Transisi Energi, Pertamina Temukan 'Harta Karun' Gas : Okezone Economy

14 Des 2022 : 09.58 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Ekonomi

Transisi Energi, Pertamina Temukan 'Harta Karun' Gas : Okezone Economy

JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina agresif meningkatkan produksi, khususnya gas bumi yang menjadi jembatan transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

“Untuk bisa meningkatkan produksi (gas) tidak ada jalan lain selain menambah cadangan,” ujar Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng dalam paparannya pada sesi diskusi Outlook Sektor ESDM 2022 yang diselenggarakan Energy and Mining Editor Society (E2S) di Bimasena The Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Selain Muharram, hadir sebagai narasumber pada Outlook Sektor ESDM 20223 adalah Direktur Manajemem Pembangkitan PT PLN (Persero) Adi Lumakso, Direktur Utama PT Amman Mineral Nusa Tenggara Rachmat Makassau, dan Vice President Pengembangan Hilir PT Bukit Asam Tbk Setiadi Wicaksono.

BACA JUGA: Exxon dan Chevron Guyur Rp1.310,4 Triliun demi Proyek Migas Tahun Depan 

Menurut Muharram, Pertamina harus agresif melakukan eksplorasi demi menambah cadangan. “Saya terjemahkan apa yang dilakukan Pertanina, yakni harus memenuhi 44% dari total kebutuhan. Artinya sama dengan 440 megaton oil ekuivalen sehingga kita harus agresif karena akan lebih banyak lagi yang dibutuhkan,” ujar dia.

Muharram menyatakan Pertamina secara masif melakukan eksplorasi melalui penerapan teknologi terkini. Tahun ini, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak sebanyak 144 juta barel dan gas setara 0,9 tTcf atau 931 BCFG.

“Ini pencapaian bagus pada 2022, masih banyak temuan yang belum divalidasi mudah-mudahan dalam waktu singkat sudah ada hasil,” kata dia.

 

Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut Bersama Lifebuoy dan MNC Peduli Tengah Berlangsung!

Temuan cadangan gas ini didukung dari keberhasilan pengeboran eksplorasi sumur Sungai Gelam Timur-1, Wilela-001, Bajakah-001, Kolibri-1, Manpatu-1X, Markisa-001, dan GQX yang telah di validasi besaran sumber dayanya pada 2022. Sementara itu untuk discovery R-2, S-2, Sungai Rotan-1, dan Kembo-001 akan dicatatkan pada 2023.

“Selain itu sebagai bagian dari value chain Pertamina integrated energy company, PHE juga didukung oleh infrastruktur Subholding Gas,” katanya.

Muharram mengakui potensi gas masih cukup besar di Tanah Air. Namun dibutuhkan upaya ekstra untuk bisa memonetisasinya. Pertamina sebagai perusahaan negara sektor hulu migas menjadi andalan untuk bisa memasok kebutuhan gas.

Dia menjelaskan realisasi pada 2021 kebutuhan energi mencapai 210 megaton oil ekiuvalen (MTOE) dimana EBT baru 12%, sedangkan minyak masih mencapai 32% dari kebutuhan energi primer dan gas 19%. Pada 2050 diperkirakan kebutuhan energi fosil akan turun secara persentasi, tapi secara angka atau volume dari kebutuhan energi mencapai 1.000 megaton oil ekuivalen justru akan tumbuh.

“Secara persentase turun dari 32% jadi 20% tapi volume justru naik berkali lipat, gasnya di era transisi energi kita 19% di 2021 di 2050 kita akan penuhi kira-kira di angka 24%, ini adalah RUEN kebutuhan kita,” ungkap Muharram.

Sentimen: positif (100%)