Sentimen
Negatif (99%)
5 Nov 2022 : 07.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: London, New York

Kasus: covid-19

Harga Minyak Dunia Naik 5%, WTI Dibanderol USD92,6 per Barel : Okezone Economy

5 Nov 2022 : 07.47 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Ekonomi

Harga Minyak Dunia Naik 5%, WTI Dibanderol USD92,6 per Barel : Okezone Economy

JAKARTA - Harga minyak dunia naik hingga 5% pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga minyak dunia naik didukung oleh dolar AS yang lebih lemah dan larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia serta kemungkinan China melonggarkan beberapa pembatasan COVID di tengah bayang-banyak kenaikan suku bunga Fed.

Dilansir dari Antara, Sabtu (5/11/2022), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember terangkat USD4,44 atau 5,0%, menjadi menetap di USD92,61 per barel di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari bertambah USD3,9 atau 4,1%, menjadi USD98,57 per barel di London ICE Futures Exchange.

Untuk minggu ini, patokan minyak mentah AS naik 5,4%, sementara minyak mentah Brent naik 5,1%, berdasarkan kontrak bulan depan.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, jatuh 1,81% menjadi 110,8770 pada akhir perdagangan Jumat (4/11/2022), mendorong harga minyak lebih tinggi. Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS.

Pasar minyak juga mendapat dukungan dari ekspektasi pemulihan permintaan yang solid di China.

China berpegang teguh pada pembatasan COVID-19 yang ketat setelah kasus naik pada Kamis (3/11/2022) ke level tertinggi sejak Agustus, tetapi seorang mantan pejabat pengendalian penyakit China mengatakan perubahan substansial pada kebijakan COVID-19 negara itu akan segera dilakukan.

Pasar saham China telah didukung minggu ini oleh desas-desus tentang berakhirnya penguncian yang ketat meskipun tidak ada perubahan yang diumumkan secara resmi.

Sementara pasokan diperkirakan akan tetap ketat karena rencana embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia dan penurunan stok minyak mentah AS.

"Sedikit pelemahan dolar, larangan penjualan minyak Rusia yang akan datang tentu mendukung ketika fokus bergeser dari kekhawatiran resesi ke masalah pasokan," kata analis PVM Oil Associates Tamas Varga seperti dikutip oleh Reuters.

Namun sinyal tentang besarnya kenaikan suku bunga AS menyebabkan minyak mengurangi beberapa keuntungan.

Sentimen: negatif (99.8%)