Sentimen
Positif (72%)
8 Jul 2024 : 05.35
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, UIN

Kab/Kota: Senayan, Tangerang

8 Tak Hanya di Banten, Pisah Jalan KIM Bisa Terjadi di Jakarta dan Jabar Nasional

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

8 Jul 2024 : 05.35
Tak Hanya di Banten, Pisah Jalan KIM Bisa Terjadi di Jakarta dan Jabar Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar dan Partai Gerindra nampak tak sejalan terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten 2024. Pasalnya, Partai Gerindra akhirnya memilih Andra Soni, kadernya sendiri, berpasangan dengan Achmad Dimyati Natakusumah yang didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara, Golkar sudah punya sosok yang diusung yaitu mantan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany. Airin adalah kader partai Beringin.  Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengungkapkan, keputusan itu diambil karena Golkar tak mau memasangkan Airin dan Andra Soni. “Ya saya pikir kita sudah mendapatkan info bahwa tidak berkenan kan, Pak Andra Soni jadi wagub di sana, begitu,” ujar Habiburokhman di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024). “Pihak sana (Golkar) enggak berkenan,” sambung dia. Sementara itu, dikutip dari Kompas.id , Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan akan membentuk koalisi untuk mencari pasangan Airin. Ia menyebutkan, upaya itu didorong baik dengan partai politik (parpol) anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau tidak. “Soal pasangan dan koalisi pendukungnya masih terus kami konsolidasikan. Tentu prioritas kami dari awal adalah bersama kawan-kawan KIM. Namun, kalau itu belum mungkin, kami tentu akan melakukan pendekatan kepada parpol lain,” sebut Doli, Selasa (2/7/2024).
Pecah kongsi antar parpol anggota KIM dalam Pilkada Serentak 2024 diprediksi bisa meluas tak hanya di Banten. Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menganggap, potensi perpecahan itu bisa terjadi di Pilkada Jawa Barat (Jabar) dan Pilkada DKI Jakarta. “Kalau Ridwan Kamil bertarung di Jawa Barat misalnya dan pasangannya bukan Dedi Mulyadi, ya bukan tidak mungkin Golkar dan Gerindra akan berhadap-hadapan,” tuturnya. Begitu pun di Pilkada DKI Jakarta, Adi melihat belum ada figur bakal calon gubernur (bacagub) dan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) yang disepakati bersama di internal KIM. “Saya menduga di Jakarta itu akan deadlock juga kalau partai-partai di KIM saling ngotot soal kader yang akan mereka usung,” ucapnya. Adi melihat, solid atau tidaknya KIM bakal ditentukan oleh kepentingan Golkar dan Gerindra. Sebab, dua parpol tersebut memiliki perolehan kursi terbanyak parlemen di internal KIM. Tak hanya itu, Gerindra juga merupakan parpol yang dikomando Prabowo Subianto, presiden terpilih. Artinya, dua parpol tersebut punya kekuatan terbesar di internal KIM. “Dalam catatan saya, KIM akan solid sepanjang tidak ada bentrok kepentingan partai-partai di dalamnya, terutama Golkar dan Gerindra,” imbuh dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (72.7%)