Sentimen
Negatif (57%)
15 Okt 2024 : 08.47
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Hasanuddin

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait

Kabinet Prabowo 46 Kementerian, Ekonom Prof Marzuki Peringatkan APBN Berpotensi Tambah Utang

15 Okt 2024 : 15.47 Views 2

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Kabinet Prabowo 46 Kementerian, Ekonom Prof Marzuki Peringatkan APBN Berpotensi Tambah Utang

FAJAR.ID, MAKASSAR — Wacana presiden terpilih Prabowo Subianto menambah pos kementerian menjadi 46 disoroti dalam aspek ekonomi. Ekonom memperingatkan kekuatan fiskal negara yang terbatas.

“Di situlah masalahnya, persoalan di sisi APBN yang utama dari sisi ekonomi mengingat kondisi fiskal yang cukup terbatas,” kata Pakar Ekonomi Universitas Hasanuddin, Prof Marzuki kepada fajar.co.id, Minggu (13/10/2024).

Ia memberi gambaran hitungan kekuatan fiskal negara saat ini. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 yang telah disepakati diketahui Rp3.621,3 triliun.

Sementara kewajiban negara yang mesti dibayarkan tak sedikit. Misalnya beban utang dan transfer ke daerah.

“Pembayaran beban utang dari pokok dan bunganya besar, sekitar Rp1000 triliun, kemudian anggaran untuk transfer ke daerah, sekitar Rp1200 triliun, ditambah anggaran program baru makan gratis, hampir Rp400 triliun,” jelasnya.

Jika dihitung, kata dia, maka sisa anggaran sangat minim. Hanya sekitar 1.000 triliun. Padahal dari sisa itu sudah ada pos anggaran yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif.

“Sehingga anggran belanja tersisa dari Rp3.600 triliun hanya sekitar Rp1.000 triliun. Pertanyannya, gimana membelanjai segala macam anggaran yang sudah disepakati dengan DPR,” terangnya.

Karenanya, ia menanyakan apakah anggaran segitu bisa dioptimalkan untuk kementerian sebanyak yang diwacanakan. Yakni 46 Kementerian.

“Artinya, apa yang bisa diharapkan dengan sisa anggaran dalam jumlah terbatas tersebut, apalagi untuk melakukan perubahan-perubahan yang besar sesuai rencana-rencana program kerja pemerintahan yang baru,” ujarnya.

Marzuki berspekulasi, jalan dari kekuatan fiskal yang terbatas untuk membiayai jumlah kementerian yang membengkak adalah mengutang.

“Jalannya, sepertinya tidak lain, akan menambah utang domestik dan utang luar negeri. Suatu kenyataan berat yang harus dihadapi pemerintahan baru nanti, apalagi dengan tambahan—tambahan biaya-biaya kementerian yang semakin besar,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kabar 46 kementerian itu disampaikan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Dia tidak menampik soal rumor jumlah menteri di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk periode lima tahun mendatang mencapai 46.

"Jadi begini, saya nanti baru masih mau hitung finalisasinya jumlahnya berapa. Tetapi saya waktu kemudian jumlahnya ada sekitar-sekitar itu (46 kementerian)," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dilansir jawapos, Jumat (11/10/2024).

Dasco menyebut, salah satu pertimbangan jumlah menteri mencapai 46 adalah untuk mengoptimalisasikan realisasi janji kampanye Prabowo-Gibran, yakni program Asta Cita dan 17 program prioritas. Tujuan akhirnya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. (Arya/Fajar)

Sentimen: negatif (57.1%)