Sentimen
Positif (47%)
8 Sep 2024 : 21.11
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Paramadina

Tokoh Terkait

Jusuf Kalla Bandingkan Nadiem Makarim dengan Anies Baswedan, Singgung Minimnya Pengalaman

8 Sep 2024 : 21.11 Views 10

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Jusuf Kalla Bandingkan Nadiem Makarim dengan Anies Baswedan, Singgung Minimnya Pengalaman

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) melontarkan kritik keras terhadap kinerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Menurut JK, Nadiem jarang turun langsung ke daerah untuk melihat permasalahan pendidikan dan bahkan jarang hadir di kantor.

JK juga membandingkan Nadiem dengan pendahulunya, Anies Baswedan, yang dianggap lebih berpengalaman dan memahami bidang pendidikan.

Dalam sebuah diskusi pendidikan yang ditayangkan melalui kanal YouTube TV Parlemen pada Minggu (8/9/2024), JK menyoroti kiprah para menteri pendidikan sebelumnya, termasuk Anies, yang menurutnya memiliki latar belakang kuat di bidang pendidikan.

"Kalau kita lihat menteri-menteri pendidikan sebelumnya, seperti Ki Hajar Dewantoro yang mendirikan Taman Siswa, Soemantri, Syarief Thayeb, hingga Anies Baswedan yang pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina, mereka semua ahli di bidang pendidikan," ujar JK.

Nadiem Makarim Dibandingkan dengan Anies Baswedan

JK secara terang-terangan membandingkan Nadiem dengan Anies Baswedan, yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan sebelum Nadiem. Menurut JK, Anies memiliki latar belakang akademik yang solid, berpengalaman di dunia pendidikan, serta mampu memahami kompleksitas sektor pendidikan Indonesia dengan lebih baik.

"Ada Mas Anies, mantan Rektor Universitas Paramadina, yang punya pengalaman luas di pendidikan. Sebagai perbandingan, Nadiem, meskipun berprestasi sebagai pendiri Gojek, tidak punya pengalaman sebagai guru atau di bidang pendidikan," kata JK.

Lebih lanjut, JK juga mengkritik kepemimpinan Nadiem yang dinilai kurang hadir dan terlibat dalam persoalan di lapangan. Ia menyebutkan bahwa seorang menteri harus aktif hadir di daerah, bukan hanya mengandalkan laporan dari bawah. Hal ini, menurut JK, menjadi salah satu kelemahan Nadiem dalam memimpin Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang begitu luas.

JK Harap Pemerintah Selektif dalam Memilih Menteri

Dalam kritiknya, JK menekankan bahwa kementerian yang dipimpin oleh Nadiem memiliki ruang lingkup yang sangat besar, termasuk tanggung jawab dalam riset dan teknologi. Menurutnya, hal ini membutuhkan seorang pemimpin yang tidak hanya visioner, tetapi juga aktif terlibat dalam operasional sehari-hari.

JK juga menyoroti pengalamannya saat hendak bertemu Nadiem yang lebih memilih untuk mengadakan pertemuan di apartemen daripada di kantor. "Ini kementerian besar, butuh pemimpin yang serius. Saya berharap ke depannya lebih selektif memilih menteri," ujarnya.

Perbedaan Pendekatan Nadiem dan Anies dalam Pendidikan

Sementara Anies Baswedan dikenal dengan pendekatan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai budaya dan tradisi, Nadiem datang dari latar belakang teknologi dan inovasi. Program "Merdeka Belajar" yang diusung Nadiem dianggap sebagai sebuah terobosan, tetapi kritik tetap datang terkait minimnya pengalaman di sektor pendidikan formal. Perbandingan ini semakin terasa saat JK mengutarakan kekagumannya terhadap menteri-menteri pendidikan terdahulu yang dianggap lebih memahami tantangan pendidikan nasional. (zak)

Sentimen: positif (47.1%)