KIM "Plus" Diprediksi Bakal Lawan Kotak Kosong pada Pilkada Jakarta, jika...

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

6 Agu 2024 : 17.54
KIM "Plus" Diprediksi Bakal Lawan Kotak Kosong pada Pilkada Jakarta, jika...

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus diprediksi bakal melawan kotak kosong pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Daerah Khusus Jakarta 2024.

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut hal itu mungkin saja terjadi apabila Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKB) bergabung dengan KIM Plus.

"Saya kira publik menganggap tiga partai di luar KIM dan PDI-P sangat mungkin berkoalisi dengan kubu KIM. Jika itu terjadi maka bisa dipastikan Pilkada Jakarta akan melawan kotak kosong," kata Adi dalam Obrolan Newsroom di Youtube Kompas.com, Selasa (6/8/2024).

Baca juga: Tak Sepakat dengan Wakil Anies dari PKS, PKB: Kini Muncul KIM Plus, Kita Lihat Dinamikanya

Adi menilai bahwa sikap ketiga partai politik tersebut belakangan ini mulai berubah, terutama terkait dengan arah dukungan terhadap Anies Baswedan.

Nasdem, misalnya. Pernyataan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni yang mengatakan bahwa partainya belum tentu memberikan rekomendasi kepada Anies menjadi indikasi terjadinya perubahan sikap politik.

Perubahan yang sama juga terjadi di tubuh PKB yang sejak awal telah pasang badan mendukung Anies.

Namun, sikap tersebut belakangan ini berubah setelah PKS mengajukan sosok Sohibul Iman untuk menjadi calon pendamping Anies.

"PKB sekalipun paling awal menyatakan dukungan ke Anies, itu kan belakangan tidak terlalu ngotot, bahkan tidak happy ketika ada proposal politik dari PKS tentang duet Anies dan Sohibul Iman," ujar Adi.

Baca juga: Kaesang Masih Ingin Maju Pilkada Jakarta, Siap Lawan Ridwan Kamil yang Diusung KIM

Sedangkan, Adi menambahkan, perubahan sikap juga terjadi pada PKS yang baru-baru ini memberikan batas waktu kepada Anies untuk bisa menjaring partai politik.

Menurutnya, adanya permintaan batas waktu tersebut menunjukkan adanya perubahan dari sikap PKS terhadap Anies.

"Jarang lho PKS itu memberikan batas akhir kepada Anies, biasanya PKS ke Anies cinta buta pokoknya. Artinya sampai awal Agustus misalnya tambahan partai non-PKS tidak diwujudkan, bukan tidak mungkin PKS akan pindah ke lain hati," ungkap Adi.

"Dan itu terjadi di Sumut. Dulu PKS melirik Edy Rahmayadi. Tapi karena Edy tidak mampu membawa tambahan partai, akhirnya kemudian mendukung Bobby Nasution," imbuh dia.

Baca juga: KIM Dinilai Beri Angin Surga Kekuasaan supaya Parpol Batal Dukung Anies di Pilkada Jakarta

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebutkan bahwa ada wacana membentuk KIM Plus di sejumlah daerah, termasuk di Jakarta.

KIM Plus merupakan koalisi partai politik yang beranggotakan anggota KIM ditambah partai politik di luar anggota KIM. Apabila KIM Plus terwujud, Pilkada Jakarta dapat diikuti oleh satu pasang calon gubernur dan wakil gubernur saja.

Sebab, tidak ada partai politik yang dapat mengusung calon tanpa berkoalisi.

Dasco menyebutkan bahwa KIM Plus telah sepakat mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: positif (88.6%)