Sentimen
Positif (99%)
29 Jul 2024 : 13.53
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Pilkada Serentak

Institusi: UIN

Kab/Kota: Tangerang, Tebet, Senayan

Kasus: pembunuhan

Partai Terkait

Seruan 'Tangsel Pilih Kotak Kosong' Menggema, Buntut Pencalonan Marshel Widianto?

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

29 Jul 2024 : 13.53
Seruan 'Tangsel Pilih Kotak Kosong' Menggema, Buntut Pencalonan Marshel Widianto?

PIKIRAN RAKYAT - Warga Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, menyatakan bahwa mereka akan memilih kotak kosong pada Pilkada 2024 yang digelar November mendatang. Hal itu dinilai sebagai seruan moral dalam menghadapi pesta demokrasi yang tinggal beberapa bulan lagi.

"Sikap para tokoh di Kota Tangsel bisa saja dilihat sebagai seruan moral atau 'moral force', agar Pilkada 2024 lebih berkualitas dan partisipatif. Apabila maksudnya seperti itu, tentu saja sangat positif," tutur akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Dia juga menyatakan bahwa semua elemen masyarakat diharapkan memiliki kepedulian tinggi atas momen Pilwalkot Tangsel 2024. Terlebih lagi, sikap para pendiri Tangsel itu sebagai pembelajaran 'melek' politik masyarakat.

"Saat ini, masyarakat sudah sangat cerdas, dewasa, dan 'melek' politik. Oleh sebab itu, masyarakat khususnya di Kota Tangsel sangat paham dengan kreteria pemimpin untuk wilayahnya ke depan," ujar Zaki Mubarak.

Tangsel Pilih Kotak Kosong

Warga Tangsel menyatakan bakal memilih kotak kosong pada Pilwalkot Tangsel 2024. Lantaran, mereka khawatir pesta demokrasi yang dihelat 27 November 2024 mendatang direkayasa dengan satu pasangan calon.

Mereka menyatakan, sikap yang diambil adalah wujud kegalauan perkembangan politik jelang Pilkada 2024. Di mana dugaan penggiringan opini di Pilkada Banten dan Pilkada Tangsel adalah calon tunggal.

"Bila satu calon, artinya pembunuhan demokratisasi," ucap Pendiri Kota Tangerang Selatan dan Ketua Forum Bersama Membangun Kota Tangerang Selatan (FORMATS), Sonny FL Trisatria.

"Suara rakyat adalah suara Tuhan, tidak akan terpenuhi. Sehingga calon pemimpin Banten dan Tangsel tidak sesuai dengan aspirasi warga termasuk pada pendiri Tangsel," katanya menambahkan.

Aksi tersebut dilakukan, berkaca pada Pilkada Sumatra Utara dan Jawa Timur serta Makassar ke belakang. Pilkada akhirnya diulang kembali dengan menghadirkan calon berbeda, karena kotak kosong menang.

"Inilah yang bisa dilakukan teman-teman untuk melakukan perlawanan seandainya calonnya cuma satu. Kita berharap, berilah masyarakat Tangsel ini pembelajaran demokrasi yang benar dan berilah masyarakat pilihan, siapapun calonnya," tutur Sonny FL Trisatria.

Pengusungan Marshel Widianto

Pakar Hukum dan Tata Negara (PHTN), Bivitri Susanti mengingatkan partai politik (parpol) agar tak asal-asalan dalam menunjuk dan menetapkan calon kepala daerah (Cakada) dalam Pilkada 2024. Dia menekankan, popularitas dan elektabilitas yang tinggi tidak menjamin kepala daerah terpilih nantinya bisa meningkatkan pelayanan publik.

"Eksperimen soal pilkada sudah lama (dilakukan), perangkat, peraturanya, sudang lengkap. (Tinggal penentuan calon kepala daerah) perilaku aktor politik," ucapnya dalam kegiatan FGD bertajuk 'Memperkuat Otonomi Daerah Melalui Pilkada', di kawasan Tebet, Jakarta, Sabtu 20 Juli 2024.

Sebagai contoh, Bivitri Susanti pun menyentil artis sekaligus komedian Marshel Widianto yang ditunjuk Gerindra menjadi calon wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dia dipercaya mendampingi Ahmad Riza Patria pada Pilwalkot Tangsel 2024.

"Mereka tidak peduli mencalonkan komedian, dia bisa berbuat apa? pelayanan publik ke warga. Partai mikirnya siapa yang populer di Tangsel, meskipun dari rekam jejak jadi pemimpin belum teruji," katanya.

Undang-Undang Tak Selaras dengan Praktik di Lapangan

Di satu sisi, Bivitri Susanti menilai perundang-undangan tentang pemerintahan daerah sudah relatif cukup baik. Namun sayang, praktik dilapangan disebutkannya masih berantakan.

"Karena praktik buruk, yang memanfaatkan celah-celah supaya jabatan itu dipakai untuk keuntungan, pemberian izin, proyek daerah, normalisasi sungai. Saya tidak menunjuk satu kepala daerah, ini berjejaring," tuturnya.

Sementara itu, Gerindra meyakini pasangan Ahmad Riza Patria-Marshel Widianto dapat memenangkan Pilwalkot Tangsel 2024. Dalam pertarungan Pilwalkot Tangsel 2024, Gerindra menegaskan sudah menyiapkan strategi.

"Ya, namanya kontestasi kan kita siap menang, siap kalah. Nah, oleh karena itu, khusus untuk Tangsel (Tangerang Selatan) kita juga sudah hitung," ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, Selasa 9 Juli 2024.

Dia mengungkapkan, Gerindra juga sudah melakukan observasi. "Kita punya strategi yang nanti kita akan jalankan di Pilkada Tangsel," ucap Sufmi Dasco Ahmad.

Selain itu, dia juga mengklaim pasangan duet Riza dan Marshel mengantongi dukungan sebesar 20 persen dari partai-partai, baik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) maupun non-KIM. Namun, dia enggan membeberkan partai mana yang dimaksud.

"Sudah pegang beberapa rekomendasi dari partai politik. Ada dari KIM ada dari luar KIM. Sementara yang lain masih kita komunikasikan," tutur Sufmi Dasco Ahmad.

Gerindra: Marshel Widianto Tak Bisa Dipandang Remeh

Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa partainya siap menang pada Pilwalkot Tangsel 2024 dengan mengusung pasangan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan komika Marshel Widianto.

"Ya namanya kontestasi 'kan kami siap menang, siap kalah," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 8 Juli 2024.

Menurut Sufmi Dasco Ahmad, Gerindra telah menghitung, melakukan observasi, dan menyiapkan strategi untuk berkontestasi pada Pilkada Tangsel dengan mengusung pasangan Riza-Marshel.

"Jadi, pertanyaan untuk apakah menang atau kalah, ya, kami akan berusaha maksimal untuk kemudian memenangkan pilkada," ujarnya.

Sementara itu, Sufmi Dasco Ahmad menyebut Riza Patria tidak masalah mendapatkan penugasan sebagai wali kota, meski sebelumnya menjabat sebagai wakil gubernur.

"Ya kalau Riza sebagai kader partai tentunya akan selalu ikut garis, dan arahan partai ketika ditugaskan di mana saja, sehingga ketika kemudian ditugaskan di Tangsel, ya, Riza menyatakan siap," tuturnya.

Lebih lanjut, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa pasangan Riza-Marshel sudah dipastikan maju pada Pilkada Tangsel dan telah mendapatkan rekomendasi dari sejumlah partai politik. Dia menyatakan, suara yang dipegang untuk pasangan tersebut telah memenuhi 20 persen suara Pemilu 2024.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menyebut sosok Marshel Widianto yang diusung partainya maju pada kontestasi pilkada tidak bisa dipandang remeh. Dia menyampaikan pernyataan tersebut untuk menanggapi kritik atas pencalonan Marshel Widianto sebagai bakal calon wakil wali kota pada Pilkada Tangerang Selatan.

"Marshel juga seorang seniman, ya, kita tidak boleh memandang remeh seniman ini, apalagi beliau juga komika yang kerap kritis. Kalau orang kritis terhadap pemerintah itu kan dia tahu hal-hal apa yang perlu diperbaiki ketika memegang kekuasaan," katanya, Rabu 10 Juli 2024.

Habiburokhman menjelaskan bahwa Marshel Widianto memiliki pasangan, yakni bakal calon Wali Kota Tangsel Ahmad Riza Patria, yang memiliki rekam jejak sebagai pejabat daerah.

"Ya kan ada Riza Patria. Kita tahu rekam jejak beliau di sini dua periode, kemudian wakil gubernur (Jakarta), sebelumnya juga sebagai aktivis di berbagai organisasi, ya bagus," tuturnya.***

Sentimen: positif (99.5%)