Sentimen
Positif (99%)
9 Mei 2024 : 03.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cikini

Partai Terkait

Wacana Pembentukan Presidential Club Tuai Kritik

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

9 Mei 2024 : 03.16
Wacana Pembentukan Presidential Club Tuai Kritik

Jakarta: Wacana pembentukan Presidential Club yang mencuat belakangan ini menuai kritik. Hal itu dianggap hanya sebagai gimik politik. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade 98) Benny Ramdhani usai menggelar acara halalbihalal bersama calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Mei 2024. "Tadi juga ditanyain soal wacana Presidential Club, kayaknya ini gimik," kata Benny melalui keterangan tertulis, Rabu, 8 Mei 2024.  Menurut dia, lebih baik presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, membentuk Indonesia Lawyers Club ketimbang Presidential Club. Hal tersebut dinilai lebih menghibur rakyat Indonesia.  Dia menilai wacana Presidential Club ini hanya untuk mempertotonkan ke publik seolah semua mantan presiden bersatu mendukung hasil Pemilu 2024. "Kalau itu bicara cita-cita republik dan cita-cita negara pasti tidak akan selesai di Presidential Club pasti selesai di Indonesia Lawyers Club," tutur Benny.   Presidential Club sejatinya sebagai forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin. Prabowo menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa. Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Presidential Club bukanlah institusi, melainkan istilah. "Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Mei 2024.

Jakarta: Wacana pembentukan Presidential Club yang mencuat belakangan ini menuai kritik. Hal itu dianggap hanya sebagai gimik politik.
 
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade 98) Benny Ramdhani usai menggelar acara halalbihalal bersama calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Mei 2024.
 
"Tadi juga ditanyain soal wacana Presidential Club, kayaknya ini gimik," kata Benny melalui keterangan tertulis, Rabu, 8 Mei 2024. 
Menurut dia, lebih baik presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, membentuk Indonesia Lawyers Club ketimbang Presidential Club. Hal tersebut dinilai lebih menghibur rakyat Indonesia. 
 
Dia menilai wacana Presidential Club ini hanya untuk mempertotonkan ke publik seolah semua mantan presiden bersatu mendukung hasil Pemilu 2024.
 
"Kalau itu bicara cita-cita republik dan cita-cita negara pasti tidak akan selesai di Presidential Club pasti selesai di Indonesia Lawyers Club," tutur Benny.
 
Presidential Club sejatinya sebagai forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin. Prabowo menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa.
 
Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Presidential Club bukanlah institusi, melainkan istilah.
 
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Mei 2024.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(AZF)

Sentimen: positif (99.5%)