PIKIRAN RAKYAT – Beredar kabar nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ditawari Megawati Soekarnoputri untuk menjadi bakal calon presiden pendamping Ganjar Pranowo. PDI Perjuangan angkat bicara terkait isu tersebut.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tidak mengungkap secara detail tawaran yang dilayangkan kepada Ridwan Kamil untuk berpasangan dengan bacapres Ganjar Pranowo. Namun, kata dia, nama sosok yang akrab disapa Kang Emil itu masih sebatas bakal calon wakil presiden (cawapres), sama seperti kandidat lainnya.

"Ya, semua nama-nama yang muncul itu kan disuarakan oleh masyarakat yang ditangkap melalui survei. Semuanya statusnya masih menjadi bakal calon wakil presiden," ujar Hasto di Gedung High End, Jakarta, Rabu, 13 September 2023.

Dari keterangan tersebut, Hasto memastikan sejauh ini PDIP belum menetapkan sosok bakal cawapres Ganjar Pranowo. Hasto tak memungkiri bisa saja sosok cawapres mantan Gubernur Jateng ini datang dari luar nama yang beredar dari hasil survei.

Baca Juga: Jokowi Beri Bocoran kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kapan Mulai Dibangun?

Berkaca dari pengalaman Pilpres 2019, saat itu Mahfud MD yang digadang-gadang jadi bakal cawapres Jokowi justru berubah memunculkan Ma’ruf Amin sebagai cawapres.

"Secara empiris pada 2019 yang lalu muncul nama-nama yang berbeda," ucap Hasto Kristiyanto, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Kendati begitu, Hasto menegaskan bahwa nama-nama bakal cawapres Ganjar yang saat ini beredar masih tetap diperhitungkan oleh Megawati. Sosok pendamping Ganjar dipastikan Hasto akan diumumkan pada waktu yang tepat.

Isu tawaran Ridwan Kamil menjadi bakal cawapres Ganjar bermula dari pernyataan Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia. Dia mengatakan tawaran itu disampaikan saat RK diundang oleh Megawati Soekarnoputri.

"Pak RK mengatakan pada ketua umum kami (Airlangga), dia dipanggil, diundang oleh Ibu Megawati. Nah kemudian ditawari menjadi bacawapres," ucap Doli saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 13 September 2023.

"Itu disampaikan Pak Ridwan ke Pak Airlangga. Dan Pak Airlangga waktu itu menyampaikan ya, kalau namanya silaturahim kan tidak apa-apa namanya diundang ya datang," ujarnya.

Menurut Doli, Megawati pasti punya alasan tersendiri memilih RK. Salah satunya RK punya pengalaman lama bertugas di Jawa Barat, baik saat jadi Wali Kota Bandung maupun Gubernur.

Kendati begitu, Doli menegaskan bahwa Golkar masih berpegang pada keputusan Munas, di mana Airlangga Hartarto menjadi calon tunggal bacapres atau bacawapres. "Satu-satunya nama untuk kami nominasikan sebagai bacapres atau bacawapres itu masih Pak Airlangga Hartarto," kata Doli.***