PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menanggapi kabar  Ridwan Kamil yang sempat ditawari menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Penawaran tersebut berasal dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

 

Doli mengungkapkan, Ridwan Kamil dipersiapkan untuk mengahadapi kontestasi Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) 2024.  "Memang tinggal 1 alternatif pilihannya, apakah melanjutkan jadi calon gubernur Jabar atau mau nanti di DKI Jakarta gitu," kata Doli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 September 2023 malam.

 

Ihwal pertemuan Ridwan Kamil dengan Megawati dan tawaran menjadi cawapres Ganjar Pranowo, Doli menyebutkan, Ridwan Kamil sudah menyampaikan terlebih dahulu kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto ihwal pertemuan itu. Golkar tidak mempersoalkannya.

 

"Pak RK (Ridwan Kamil) sudah melaporkan ke Pak Airlangga, ya. Waktu itu disampaikan bahwa Pak RK diundang oleh Bu Megawati kemudian ditawarkan jadi (bakal calon) wakil presiden," katanya.

 

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kiri) mendampingi bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (kanan) menyampaikan pidato saat konsolidasi pemenangan partai PDIP dan Ganjar di Stadion Jati Diri, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/8/2023). Konsolidasi bertema Nyalakan Api Semangat Satu Barisan Satu Komando yang dihadiri sejumlah partai pengusung, ribuan kader dan simpatisan Partai PDI Perjuangan se-Jawa Tengah tersebut untuk mendukung serta mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calo ANTARA FOTO

 

 

Menurut Doli, silaturahmi politik yang dilakukan Ridwan Kamil adalah hal yang wajar. Akan tetapi, apabila Ridwan Kamil pada akhirnya memutuskan untuk berlabuh ke PDIP dan menerima tawaran Megawati, Doli menyarankan alangkah baiknya Ridwan Kamil menyampaikan hal tersebut secara resmi. 

 

"Di berbagai kesempatan saya juga sampaikan. ini, kan, Pemilu. Ini agenda resmi negara, pasti keputusannya, keputusan resmi. Nah, yang mengikuti keputusan itu juga harus keputusan resmi dari setiap Parpol," katanya.

 

"Jadi, kalaupun ada pembenturan-pembenturan yang sepenting itu harusnya dibicarakan secara resmi antarpartai politik yang terkait, nah karena RK (Ridwan Kamil) sekarang Waketum (Golkar), ya selama memang tidak ada parpol politik yang membicarakannya secara resmi datang ke DPP atau kemudian ke Pak Airlangga Hartato, ya itu kami anggap wacana yang berkembang saja," sebutnya. 

 

Doli menkankan, sejauh ini Partai Golkar masih berkomitmen menominasikan Airlangga sebagai kandidat Bacapres maupun Bacawapres sebagaimana keputusan melalui Munas, Rapimnas, maupun Rakernas.

 

"Nah, termasuk juga untuk RK (Ridwan Kamil), kan kita juga di dalam Pemilu sekarang nggak bisa membedakan antara Pilpres, Pileg, dan Pilkada karena dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan dan berdekatan, antara Pilpres, Pileg, dan Pilkada," ucapnya.***