Sentimen
Positif (95%)
13 Sep 2023 : 18.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait

RK Lapor ke Airlangga Ditawari Megawati untuk Jadi Cawapres Ganjar

14 Sep 2023 : 01.54 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

RK Lapor ke Airlangga Ditawari Megawati untuk Jadi Cawapres Ganjar
Jakarta -

Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) sempat bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan ditawari menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo. Doli menyebut hal itu telah disampaikan Ridwan Kamil kepada Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

"Nah jadi itu sebetulnya, sekali lagi nama Ridwan Kamil ini muncul ketika ada pertemuan dan memang Pak RK sudah melaporkan ke Pak Airlangga ya, waktu itu disampaikan bahwa Pak RK diundang oleh Bu Megawati kemudian ditawarkan jadi wakil presiden," kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Ia mengatakan tawaran itu diberikan lantaran sosok Ridwan Kamil yang bisa memperoleh suara dari daerah Jawa Barat. Menurutnya, hal itu juga telah disampaikan RK ke Airlangga Hartarto.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, latar belakangnya karena Pak Ganjar membutuhkan figur yang bisa memperkuat di Jabar gitu. Nah itu disampaikan Pak Ridwan ke Pak Airlangga, dan Pak Airlangga waktu itu menyampaikan ya, kalau namanya silaturahmi kan tidak apa-apa namanya diundang ya datang," ujar Doli.

Ia mengatakan keputusan akhir ada di tangan setiap partai politik pengusung. Ia menekankan, jikapun tawaran itu disampaikan, mestinya ada pertemuan secara formal.

"Tapi kalau soal keputusan seharusnya kan dibicarakan secara resmi, secara formal. Di berbagai kesempatan, saya juga sampaikan, inikan Pemilu, ini agenda resmi negara, pasti keputusannya, keputusan resmi. Nah, yang mengikuti keputusan itu juga harus keputusan resmi dari setiap partai politik," ujar Doli.

Ia menyebut tawaran sepenting itu semestinya dibicarakan pula antarpartai politik lantaran RK menjabat sebagai Waketum Golkar. Jika hal itu belum terealisasi, lanjutnya, maka hanya menjadi sebuah wacana.

"Jadi kalaupun ada pembicaraan-pembicaraan yang sepenting itu harusnya dibicarakan secara resmi antarpartai politik yang terkait. Nah, karena RK sekarang Waketum ya selama memang tidak ada partai politik yang membicarakannya secara resmi, datang ke DPP atau kemudian ke Pak Airlangga Hartato, ya itu kami anggap wacana yang berkembang saja," pungkasnya.

(dwr/jbr)

Sentimen: positif (95.5%)