Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: ITB
Kab/Kota: Purwokerto
Tokoh Terkait
Wali Kota Makassar Hadiri Pengukuhan Profesor Kehormatan Pius Lustrilanang
Rakyatku.com Jenis Media: News
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, bersama tamu undangan lainnya pengukuhan Pius Lustrilanang sebagai Profesor Kehormatan dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemerintahan Daerah di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023). (Foto: Pemkot Makassar)
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menghadiri pengukuhan Profesor Kehormatan Pius Lustrilanang dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemerintahan Daerah di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto, Jawa Tengah. Ia berharap gelar tersebut dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah.
RAKYATKU.COM, PURWOKERTO - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menghadiri pengukuhan Pius Lustrilanang sebagai Profesor Kehormatan dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemerintahan Daerah di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
Pius Lustrilanang dikukuhkan Rektor Unsoed, Akhmad Sodiq, dalam Sidang Terbuka Senat di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman Unsoed, Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023).
Selain Wali Kota Makassar, hadir pula Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim; Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin; dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Isma Yatun.
Baca Juga : Danny Pomanto Paparkan Makassar Sombere' & Smart City di ITB
Danny Pomanto, sapaan akrab Wali Kota Makassar, mengucapkan selamat atas gelar baru Pius Lustrilanang.
"Selamat kepada Prof. Pius Lustrilanang atas gelar barunya. Semoga bermanfaat bagi masyarakat, khususnya Unsoed," kata Danny Pomanto.
Ia pun berharap gelar yang disandang Pius Lustrilanang ke depan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Sambut Hangat Kedatangan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin
Apalagi, saat pengukuhan, Pius Lustrilanang menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul Delapan Dimensi Resiliensi Pemerintah Daerah. Hal itu menjelaskan pentingnya pemerintah daerah dalam mengukur resiliensi.
Penelitiannya memuat delapan dimensi ketahanan, yakni praktik manajemen risiko, kemampuan kepemimpinan, kemampuan teknologi informasi, kemampuan manajemen aliansi, kemampuan merumuskan strategi, kemampuan mengembangkan produk atau layanan baru, resiliensi organisasi, dan resiliensi keuangan organisasi.
Sentimen: positif (99.9%)