31 Agustus 2023 09:25 WIB

Pakar menilai bahwa bubarnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya karena hilangnya privilege cawapres PKB

Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno (Ist)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menduga sedihnya PKB saat tahu tidak dilibatkan dalam perubahan nama Koalisi Indonesia Maju hanyalah pura-pura.

"Meski kita juga melihat dari jauh mungkin saja kesedihan PKB pura-pura," ujar Adi seperti dilansir detikcom, Kamis (31/8/2023).

Ia mengatakan demikian, lantaran hubungan PKB dengan Partai Gerindra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sudah berjalan satu tahun enam belas hari.

KKIR Berubah jadi Koalisi Indonesia Maju, Ruhut Duga Gus Imin Mulai Ditinggalkan Prabowo

"Apa jangan jangan sikap sedihnya dari PKB itu yang sudah setahun 16 hari itu juga sedih yang pura-pura," ujarnya.

Ia juga menyinggung acara HUT ke-25 PAN yang berlangsung megah. Ia menyebut ada noda dalam perayaan tersebut karena Ketua Umum PKB Muhamin Iskandar (Cak Imin) mengaku tidak dilibatkan dalam perubahan nama koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju.

"Yang jadi noda adalah ketika Cak Imin bilang 'loh kok ada nama judul koalisi baru, kok aku baru dikasih tahu?', rusak barang ini pak, bagaimana mungkin ini disebut solid pak," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa bubarnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya karena hilangnya privilege cawapres PKB. Dimana dalam perjanjian koalisi itu, Cak Imin memegang gembok cawapres Prabowo Subianto.

"Kalau Ketum PKB yang merasa punya gembok cawapres selama ini, tiba-tiba ngomong 'kita nggak dianggap'. Kalau mau kita cerita dari awal, kenapa soal bubarnya poros ini tidak menjadi suatu hal yang biasa menurut saya? Karena ini hilangkan privilege yang selama ini dimiliki PKB, bayangkan PKB dengan Gerindra ini sudah 1 tahun 16 hari. Oh saya hitung betul, karena kita ingin tahu bagaiman sakit hatinya PKB ini." pungkasnya.