9 Juni 2023 07:56 WIB

Awiek mengatakan bahwa perbedaan pendapat dalam sebuah kompetisi adalah hal yang wajar

Achmad Baidowi (ppp.or.id)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ahli Hukum Tata Negara Denny Indrayana mendorong DPR menggukan hak angketnya untuk memakzulkan Presiden Joko Widodo.

Ada beberapa alasan yang membuat Denny Indrayana melakukan hal itu. Salah satunya yakni ia menyebut Jokowi menggunakan kekuasannya untuk menekan pimpinan parpol yang tidak searah dengan pemerintah di Pemilu 2024.

Denny Indrayana lantas mencontohkan pelengseran Suharso Monoarfa dari Ketua Umum PPP karena sering bertemu dengan Anies Baswedan.

Anies Baswedan: Langkah Berani NasDem akan Dicatat Sejarah

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek justru mendorong Denny Indrayana untuk berbuat gaduh. Dengan demikian, pihaknya bisa melaporkan Denny Indrayana ke polisi.

"PPP dituduh juga bahwa Pak Suharso diganti gara-gara empat kali ketemu Anies, itu kan data-data yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kita malah berpikir sekalian buat gaduh biar kita laporkan ke polisi," kata Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Awiek mengatakan bahwa perbedaan pendapat dalam sebuah kompetisi adalah hal yang wajar. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar semua pihak mencegah kegaduhan selama tahun politik.

"Jadi mau empat atau tiga pasang, dua pasang, itu biasa. Termasuk saya dengan pak Misbahkun (Golkar) masih di KIB, kita dengan Pak Herman Khaeron (Demokrat) berbeda pendapat itu hal yang biasa," bebernya.