Suara.com - Partai Gerindra mengaku tidak masalah ada anggapan Presiden Jokowi meng-endorse Prabowo Subianto lewat kode-kode yang kerap diberikan saat keduanya berkegiatan bersama. Terbaru, anggapan dukungan Jokowi untuk pencapresan Prabowo ditafsirkan dari kegiatan mereka berdua saat hadir di acara peresmian Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Surabaya, Jawa Timur.

"Kalau cara pandang melihat masing-masing itu kemudian berbeda, ya itu interpretasinya silakan-silakan saja. Banyak yang ngomong bahwa wah ini Pak Jokowi kode keras atau katanya Pak Jokowi semakin meng-endorse (Prabowo). Ya itu silakan-silakan saja," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Dasco menegaskan posisi Gerindra tidak demikian. Gerindra mengartikan kebersamaan Jokowi dan Prabowo yang akhir-akhir ini kerap terlihat, tidak lebih karena adanya hubungan pekerjaan antara presiden dengan menteri. Tetapi tidak dipungkiri, kebersamaan Jokowi dan Prabowo itu memberikan suntikan semangat bagi Gerindra.

Baca Juga: Aktivis Faizal Assegaf: Manuver Politik Jokowi Prabowo Hanya Bagian dari Drama Kue Kekuasaan

"Kami di Gerindra tetap bahwa ya momen-momen itu hanya untuk memberikan semangat pada kami untuk tetap memperjuangkan calon presiden dari Partai Gerindra," kata Dasco.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022). (Suara.com/Novian)

Diketahui, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan sempat menyenggol Menhan Prabowo Subianto karena dianggap memenuhi kriteria sosok capres ideal ala Presiden Jokowi.

Jokowi lantas bersepakat dengan ucapan Budi tersebut.

Jokowi mengaku sempat mengecek apakah Prabowo memiliki kriteria sosok capres ideal menurut versinya. Adapun menurutnya calon pemimpin yang harus dipilih rakyat itu yang berambut putih dan memiliki kerutan di wajah.

"Sudah saya cek ke Pak Prabowo apakah beliau memiliki kerutan di wajahnya ternyata punya kerutan, wajahnya, ada," kata Jokowi usai meresmikan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga: Denny Indrayana Tuding Jokowi Berusaha Mencopet Partai Demokrat; Mestinya Dipecat