Sentimen
Positif (99%)
20 Mei 2023 : 00.55
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Kristen, Katolik

Brand/Merek: Toyota, Honda

Kasus: Kemacetan

Profil Nadiem Makarim Punya Harta Rp 1,1 Triliun, Beragama Islam Tapi Istrinya Beda Keyakinan

20 Mei 2023 : 00.55 Views 3

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Profil Nadiem Makarim Punya Harta Rp 1,1 Triliun, Beragama Islam Tapi Istrinya Beda Keyakinan

POJOKSATU.id, JAKARTA — Nadiem Makarim merupakan salah satu menteri di Kabinet Jokowi yang memiliki harta Rp 1,17 triliun hingga akhir 2021.

Pendiri Gojek ini terlahir dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri pada tanggal 4 Juli 1984 di Singapura.

Istrinya beragama Kristen Katolik, Nadiem Makarim agama Islam.

Ia memiliki seorang saudara perempuan dan istri yang bernama Franka Franklin. Franka ini beda agama dengan Nadiem.


Dari pernikahan tersebut dikarunia seorang anak cantik, Solara Franklin Makarim.

Nadiem dari SD – SMP bersekolah di Jakarta. Kemudian melanjutkan SMA ke Singapura.

Dia memilih melanjutkan kuliah di Brown University jurusan International Relations. Kemudian mengambil master bidang administrasi bisnis di Harvard.

Mendikbudristek Nadiem Makarim memiliki harta kekayaan bersih sebesar Rp1,17 triliun hingga akhir 2021.

Berdasarkan laporan LHKPN periode 2021, harta kekayaan Nadiem terdiri atas 6 aset tanah dan bangunan senilai Rp50,98 miliar yang terletak di Jakarta Selatan, Gianyar, dan Rote Ndao.

Kemudian, aset berupa alat transportasi dan mesin berupa Mobil Honda Brio tahun 2017 senilai Rp162 juta, Mobil Toyota Vellfire tahun 2018 senilai Rp1,026 miliar, dan Mobil Audi Q5.2.0 TF31 AT tahun 2018 senilai Rp1,47 miliar.

Dia juga mencatatkan aset harta bergerak lain senilai Rp752,31 juta, surat berharga senilai Rp1,30 triliun, kas dan setara kas senilai Rp5,71 miliar, serta harta lainnya senilai Rp2,9 miliar.

Selain harta kekayaan, dalam LHKPN tahunannya, Nadiem menyebut bahwa dirinya memiliki utang sebesar Rp193,82 miliar pada 2021.

Setelah lulus dari Brown University, Nadiem bekerja sebagai konsultan manajemen di Mckinsey & Company tahun 2006.

Ia berhenti bekerja untuk melanjutkan studi master di Harvard University, kemudian kembali ke tanah air usai wisuda.

Usai resmi mendapat gelar master dari Harvard University, Nadiem kembali ke tanah air dan bekerja sebagai editor manajer sekaligus Co-Founder Zalora Indonesia.

Kemudian ia bergabung dengan perusahaan startup penyedia layanan pembayaran non-tunai, Kartuku sebagai CIO.

Bosan bekerja di perusahaan orang, Nadiem pun mencoba peruntungan dengan mendirikan badan usaha sendiri.

Ia pun akhirnya mendirikan startup yang berbasis penyedia jasa transportasi pada tahun 2010 bernama Gojek.

Ide bisnis tersebut muncul dari pengalaman pribadi, ketika ia bekerja di Mckinsey & Company, dan lebih suka memakai jasa ojek sebagai mobilitas.

Hal ini cukup efektif supaya tidak terjebak kemacetan ibukota.

Sayangnya menemukan tukang ojek sangat susah atau harus ke pangkalannya. Sehingga tak selalu tersedia ketika dibutuhkan.

Selain itu, pihak mereka juga kesulitan mencari penumpang dan membuang waktu di pangkalan hanya untuk menunggu.

Dari hasil pengamatan dan bincang-bincang dengan ojek langganan, Nadiem sadar bahwa terdapat masalah supply and demand yang tidak sesuai. Sehingga muncullah problem solving-nya dengan mendirikan Gojek. (ikror/pojoksatu)

Sentimen: positif (99.9%)