16 Desember 2022 11:51 WIB

Ruhut menilai suporter Maroko tak siap dengan kekalahan tim kesayangan.

Ruhut Sitompul (twitter.com/ruhutsitompul)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Politikus PDIP Ruhut Sitompul mengomentari bentrokan antara suporter timnas sepakbola Maroko dengan polisi di Brussel, Belgia.

Ruhut menilai kerusuhan tersebut adalah buntut upaya mengaitkan olahraga dengan agama. Menurutnya, mencampuradukkan bab agama di bidang lain itu bisa memicu pertikaian.

“Inilah akibatnya kalau semua apapun itu termasuk olahraga, politik, ekonomi, sosial-budaya, dikaitkan dengan agama tertentu,” kata Ruhut dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/12).

Disebut Curi Start Kampanye, Anies Baswedan: Pasal Berapa

“Akhirnya tidak siap kalah, eh maunya menang, ya makin pesong/gila kalian semua,” lanjutnya.

Diketahui, pada Rabu (14/12), sekitar 100 pendukung tim nasional Maroko bentrok dengan polisi di Brussel, Belgia. Bentrokan terjadi usai Maroko dikalahkan Prancis di laga semifinal Piala Dunia 2022.

Reuters melaporkan, para pendukung timnas Maroko melempari polisi antihuru-hara di dekat stasiun Brussels-South dengan kembang api dan sejumlah benda lain. Suporter Maroko juga membakar beberapa kantong sampah dan kotak kardus.

Polisi kemudian membalas aksi suporter Maroko dengan menembakkan meriam air dan gas air mata. Bahkan aparat terlihat menahan beberapa orang.

Bentrokan itu berlangsung sebentar dan tidak menimbulkan kerusakan serius pada fasilitas publik.