Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam, Hindu
Kab/Kota: Klaten
Tokoh Terkait
Dipuji di India, Ini Asal Mula Terbitnya Mata Uang Rp20.000 Ki Hajar Dewantara
Solopos.com Jenis Media: News
SOLOPOS.COM - Uang pecahan Rp20.000 Ki Hajar Dewantara yang terbit tahun 1998 bikin geger India. (Istimewa)
Solopos.com, JAKARTA — Mata uang pecahan Rp20.000 bergambar Ki Hajar Dewantara yang terbit 1998 mendapat pujian di India.
Uang kertas bergambar Ki Hajar Dewantara bersebelahan dengan Dewa Ganesha itu dianggap sebagai simbol toleransi beragama di Indonesia.
PromosiDaihatsu Rocky, Mobil Harga Rp200 Jutaan Jadi Cuma Rp99.000
Kini, uang tersebut sudah tidak lagi dipakai karena sudah dicabut Bank Indonesia pada 2008 atau 10 tahun setelah diterbitkan.
Pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara adalah sosok yang identik dengan pemerataan pendidikan Indonesia.
Baca Juga: Mata Uang Ki Hajar Dewantara Gemparkan India, Toleransi Indonesia Dipuji
Karena kepeduliannya terhadap pendidikan anak bangsa ini membuatnya diabadikan dalam sebuah uang kertas oleh pemerintah tahun 1998.
Ki Hajar Dewantara adalah tokoh utama di balik tegaknya pondasi pendidikan di Indonesia sejak era prakemerdekaan.
Ia mendirikan Taman Siswa sebagai lembaga pendidikan yang mengangkat derajat penduduk pribumi dengan tiga semboyan penuh makna.
Baca Juga: Persoalan Kualitas Guru yang Rendah Belum Terselesaikan
Ketiga semboyan yang sangat terkenal tersebut adalah ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Ing ngarsa sung tuladha berarti ketika di depan kita harus memberi contoh atau suri teladan bagi mereka yang berada di tengah dan belakang.
Ing madya mangun karsa mempunyai makna ketika di tengah kita harus bisa memberikan semangat untuk kemajuan.
Sedangkan tut wuri handayani berarti ketika di belakang kita harus mampu memberikan dorongan.
Hari Pendidikan NasionalAtas jasa-jasa Ki Hajar Dewantara, setiap hari kelahirannya pada 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, yang ditetapkan Presiden Sukarno pada 1959.
Karena jasanya itu, sosok Ki Hajar Dewantara pernah diabadikan oleh Bank Indonesia dalam bentuk uang kertas pecahan Rp 20.000 tahun emisi 1998.
Satu sisi bergambar wajah Ki Hajar Dewantara dan sisi satunya merupakan gambar kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Di samping kanan Ki Hajar Dewantara ada gambar Dewa Ganesha yang merupakan Tuhan bagi umat Hindu.
Baca Juga: Pimpin Upacara, Nadiem Makarim Jelaskan Makna Tema Hardiknas 2022
“Pendidikan merupakan pondasi utama kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Mempertimbangkan pentingnya peran pendidikan dan sebagai wujud apresiasi terhadap jasa para pahlawan dalam memperjuangkan pendidikan, Bank Indonesia mengabadikan sosok Ki Hajar Dewantara pada uang kertas pecahan Rp 20.000 tahun emisi 1998,” tulis Instagram @ditjen.gtk.kemdikbud, seperti dikutip Solopos.com, Jumat (4/11/2022).
Uang kertas Ki Hajar Dewantara itu beredar selama 10 tahun hingga 2008.
Bank Indonesia resmi mencabut masa berlaku uang Ki Hajar Dewantara berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/33/PBI/2008.
Bikin Gempar IndiaSebelumnya diberitakan, mata uang pecahan lama Rp20.000 bergambar Ki Hajar Dewantara membuat warga India gempar.
Pasalnya, dalam uang pecahan lama itu gambar Dewa Ganesha yang diletakkan di sebelah kanan dari gambar Ki Hajar Dewantara.
Mata uang Indonesia di mana Ki Hajar Dewantara dan Dewa Ganesha bersebelahan itu dipuji sebagai bentuk toleransi tinggi keberagamaan.
Dilansir dari Hindustan Times, Pemerintahan Delhi Arvind Kejriwal mengatakan India seharusnya mencontoh Indonesia.
Baca Juga: Aktualisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Tengah Kosabangsa
Menurutnya, Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam saja meletakkan gambar Dewa Ganesha di salah satu pecahan mata uang mereka.
Namun di India yang memang mengakui Ganesha sebagai Dewa justru tidak melakukan hal yang demikian.
Kejriwal meminta Pemerintah India untuk mencetak uang dengan gambar Dewi Lakshmi dan Dewa Ganesha seperti yang timbul dalam pecahan Rp20.000 di Indonesia.
Baca Juga: Candi Hindu Diyakini Pernah Berdiri di Desa Kepurun Klaten
“Indonesia adalah negara muslim. Ada 85% muslim dan hanya 2% Hindu tetapi ada gambar Dewa Ganesha di mata uang,” katanya.
“Saya memohon kepada Perdana Menteri agar gambar Dewi Lakshmi dan Dewa Ganesha dipasang di mata uang kita,” imbuh Kejriwal.
Sentimen: positif (97.7%)