Rhoma Irama
Informasi Umum
- Jabatan: Raja Dangdut
- Tempat & Tanggal Lahir: Tasikmalaya, 11 Desember 1946
Karir
- Tidak ada data karir.
Pendidikan
- Tidak ada data pendidikan.
Detail Tokoh
Raden Haji Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 73 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut". Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma mulai dikenal sebagai bintang film kanak-kanak. Djendral Kantjil, sekitar tahun 1958. Kariernya di musik dimulai sejak ia usia 11 tahun, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya. Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung. Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS. Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat. Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii. Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan kurang lebih 1000 buah lagu dan bermain di lebih 20 film.
Berita Terkait
No | Judul | Tanggal | Media | Action |
---|---|---|---|---|
71 | Tips Cerdas Hindari Racun Dunia: Stop Akses Konten Perjudian, Tekuni Konten Positif! Minggu, 30/07/2023, 07:48 WIB | 30/7/2023 | Wartaekonomi.co.id | Lihat Berita |
72 | Synchronize Fest 2023 umumkan daftar lengkap 167 penampil | 26/7/2023 | Antaranews.com | Lihat Berita |
73 | Nobar Dewa 19 di Surabaya, Ari Lasso Doakan Prabowo Subianto Jadi Presiden Indonesia Selasa, 18/07/2023, 07:30 WIB | 18/7/2023 | Wartaekonomi.co.id | Lihat Berita |
74 | Pidato Soekarno, Pertemuan Gerakan Non-Blok & Hikayat Aceh Ditetapkan Jadi Warisan Budaya UNESCO | 4/7/2023 | Tribunnews.com | Lihat Berita |
75 | Cak Imin Dinilai Lebih Mewakili Suara Nahdliyin | 29/6/2023 | Radarbangsa.com | Lihat Berita |