Dadang Suhendar

Informasi Umum

  • Jabatan: Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • Tempat & Tanggal Lahir: -

Karir

  • 1. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • 2. S1 Pendidikan Bahasa Perancis IKIP Bandung
  • 3. S2 Ilmu Susastra Universitas Indonesia
  • 4. S3 jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan

  • Tidak ada data pendidikan.

Detail Tokoh

Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahasa daerahnya. Setidaknya ada sekitar 617 bahasa daerah yang ada di Indonesia. Meski begitu, Dadang Suhendar menyatakan bahwa bahasa daerah di Indonesia rawan mengalami kepunahan.   Dadang Suhendar merupakan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Lulusan S3 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini berpendapat bahwa setidaknya ada 15 bahasa yang resmi dinyatakan punah. Sebagian besar bahasa yang telah punah tersebut berasal dari daerah Maluku dan Papua. Sementara catatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Budaya menunjukkan adanya sekitar 139 bahasa yang berstatus hampir punah. Lebih jauh, Dadang Suhendar menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan kepunahan bahasa daerah. Salah satu di antaranya adalah pernikahan antar suku. Dadang mencontohkan jika seseorang dari suatu suku menikah dengan pasangannya yang berlainan suku kemudian tinggal di daerah pasangannya selama bertahun-tahun maka kemampuan bahasa daerahnya sendiri akan menurun. Sementara penyebab lainnya berasal dari sikap masyarakat terhadap bahasa daerahnya sendiri, apakah akan menggunakan bahasa daerahnya untuk berkomunikasi dengan orang lain yang bersuku sama ataukah tidak saat berada di luar daerahnya. Penyebab lainnya adalah adanya peperangan, bencana alam besar, , dan letak geografis. Dadang Suhendar menaruh minat yang besar dalam hal bahasa dan sastra. Minat ini sudah bisa dilihat dari riwayat pendidikannya. Dadang Suhendar menempuh pendidikan S1 jurusan Pendidikan Bahasa Perancis di IKIP Bandung. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan S2 Ilmu Susastra di Universitas Indonesia dan menyempurnakan riwayat pendidikannya dengan menyelesaikan S3 jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Riwayat pekerjaan Dadang yang cukup panjang di UPI menunjukkan dedikasinya dalam bidang bahasa. Ia pernah menjabat sebagai ketua jurusan Pendidikan Bahasa Asing di Fakultas Bahasa dan Seni sekaligus Ketua Program Pendidikan Bahasa Perancis di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI pada tahun 2003 sampai tahun 2005. Tahun 2005, Dadang menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis di Sekolah Pascasarjana sapai tahun 2007 sekaligus sebagai pembantu Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan sampai tahun 2008 di UPI. Selajutnya jabatannya naik menjadi Direktur Direktorat Akademik UPI untuk periode tahun 2008 sampai 2010. Dadang kemudian menjabat pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan UPI pada tahun 2010 sampai tahun 2015. Selain itu, Dadang juga menjabat sebagai wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemahasiswaan, Kemitraan dan Usaha UPI untuk periode tahun 2014 sampai 2015 sebelum akhirnya dilantik menjadi Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 31 Desember 2015 lalu. Selain riwayat pekerjaan, riwayat organisasi Dadang Suhendar pun tak jauh-jauh dari minatnya pada bidang bahasa. Tidak hanya bahasa Indonesia, Ia juga menaruh minat pada bahasa asing yaitu bahasa Perancis. Ia pernah menjadi Ketua Umum Perhimpunan Pengajar Bahasa Perancis Seluruh Indonesia pada tahun 2000 sampai 2008) dan sebagai wakil Ketua Federasi Internasional Pengajar Bahasa Perancis, Komisi Asia-Pasifik untuk periode 2004 sampai 2008. Perhatian Dadang Suhendar pada bidang bahasa diwujudkannya pula dalam beberapa tulisannya. Sebut saja beberapa judul seperti “Implementasi Metode Ecriture Creative Berbasis Budaya Lokal untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Perancis Level B1 DELF,” “Pengajaran Bahasa dan Budaya Perancis,” “Kewirausahaan bagi pemelajar Bahasa dan seni,” “Apresiasi Bahasa dan Seni,” “Kedudukan dan Peran Jeanne D’arc dalam sejarah: Kaitannya dengan refleksi Isu-isu Wanita Kontemporer Perancis “ yang termuat dalam Jurnal Nasional Terakreditasi Historia milik Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI, dan “Etat du francais en Indonesie: une langue a cote a’une ambiance Anglophone yang termuat dalam Jurnal Internasional Societe Japonaise de Didactique milik Jepang. Selain itu terdapat dua tulisannya yang telah dibukukan. Kedua tulisan itu adalah Analisis Prosa Fiksi yang diterbitkan oleh Rizqi Press dan Strategi Pembelajaran Bahasa oleh penerbit Rosda Karya, yang keduanya diterbitkan di Bandung. Melihat risiko kepunahan bahasa daerah ini, Dadang Suhendar menegaskan agar tiap daerah mempertahankan bahasanya sesuai amanat Undang-Undang nomor 24 tahun 2009 bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) wajib membina bahasa daerah bekerja sama dengan lembaga kebahasaan.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait tokoh ini.