Rahmat Effendi
Informasi Umum
- Jabatan: Wali Kota Bekasi ke-4 (2013-2018)
- Tempat & Tanggal Lahir: Bekasi, Jawa Barat, Indonesia, 3 Februari 1964
Karir
- 1. Wali Kota Bekasi ke-4 (2013-2018)
- 2. Sarjana S1 (STIA Bagasasi) (2000)
- 3. Sarjana S2 (STIA Bagasasi) (2006)
- 4. Sarjana S3 (Universitas Pasundan) (2010)
Pendidikan
- Tidak ada data pendidikan.
Detail Tokoh
Dr. H. Rahmat Effendi atau yang lebih dikenal dengan panggilan Bang Pepen adalah wali kota Bekasi yang menjabat sejak 3 Mei 2013 menggantikan Mochtar Muhammad yang tersandung masalah korupsi. Ia lalu terpilih kembali dalam pilkada dan menjadi wali kota periode 2013-2018. Rahmat pernah bekerja sebagai asisten pergudangan dan supervisor logistik di PT. Halliburton Indonesia. Ia juga merupakan Direktur PT. Rampita Aditama Rizki. Lalu pernah menjadi Anggota DPRD Kota Bekasi 1999–2004 dan Ketua DPRD Kota Bekasi 2004–2008. Ia juga pernah menduduki beberapa jabatan seperti Ketua LKMD Pekayon Jaya, Ketua PK Golkar Bekasi Selatan, Ketua DDP MKGR Kota Bekasi, Ketua Dpd AMPI Kota Bekasi, Wakil Sekjen DDP MKGR, Pengurus Koni Kota Bekasi. Selain itu, menjabar juga sebagai Ketua Perbasi Kota Bekasi, Pengurus Daerah Pssi Jawa Barat, Anggota Rapi Kota Bekasi, Penasehat Orari Kota Bekasi, Dewan Penasehat Pekat Indonesia Bersatu Bekasi. Pada pilkada 2013, Rahmad Effendi yang maju bersama Akhmad Syaikhu berhasil menang satu putaran dengan perolehan 43 persen, mengalahkan pasangan nomor urut 3 yakni Dadang Mulyadi dan Lukman Hakim yang memperoleh suara 22,9 persen. Sedangkan diposisi ketiga ditempati oleh pasangan nomor urut 2, yakni Sumiyati dan Anim Imamuddin dengan suara 18 persen. Posisi ke 4 ditempati oleh pasangan nomor urut 5, yakni Awing Asmawi dan Andi Zabidi dengan perolehan suara 10,8 persen. Dan yang terakhir diposisi kelima, ditempati oleh pasangan nomor urut 1 yakni Shalih Mangara Sitompul dan Anwar Anshori dengan perolehan suara 5,3 persen. Rahmat Effendi diberitakan memiliki istri lain selain istrinya Gunarti. Istri keduanya ini bernama Lusiana Oktora. Hal ini membuka celah bagi lawan politiknya untuk mempersoalkannya pada Pilkada 2012 karena dalam biodata yang diserahkan kepada KPU, Pepen tidak mencantumkannya. Selain itu 400 ibu yang tergabung dalam Gerakan Wanita Anti Poligami (Gerwap) berunjukr rasa mendatangi kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, menolak poligami beberapa wkatu lalu. Mereka juga menuntut agar Rahmat Effendy segera turun dari jabatannya. Bahkan uniknya lagi di antara ibu-ibu tersebut terlihat ada yang membawa bra untuk menunjukan aksi protesnya.
Berita Terkait
No | Judul | Tanggal | Media | Action |
---|---|---|---|---|
41 | Luhut Imbau Pemda Lawan OTT, KPK Ingatkan Pejabat Jauhi Korupsi | 19/1/2023 | Republika.co.id | Lihat Berita |
42 | KPK setor Rp402 juta uang pengganti terpidana suap di Pemkot Bekasi | 9/1/2023 | Antaranews.com | Lihat Berita |
43 | Konflik Kepengurusan DPD Golkar Kota Bekasi Bisa Turunkan Elektabilitas Partai | 8/1/2023 | Mediaindonesia.com | Lihat Berita |
44 | KPK Kasasi Putusan Banding Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi | 4/1/2023 | Bisnis.com | Lihat Berita |
45 | PWI Pusat upayakan kepala daerah di AK-PWI tak terlibat masalah hukum | 3/1/2023 | Antaranews.com | Lihat Berita |