Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir

Informasi Umum

  • Jabatan: Raja Kesultanan Banten (1596-1651)
  • Tempat & Tanggal Lahir: Lahir di Kesultanan Banten 1596,

Karir

  • 1. Raja Kesultanan Banten (1596-1651)

Pendidikan

  • Tidak ada data pendidikan.

Detail Tokoh

Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdulkadir merupakan raja dari Kesultanan Banten yang berkuasa dari 1595 hingga 1651. Ia adalah putra dari Maulana Muhammmad yang merupakan raja pertama di pulau Jawa yang menggunakan gelar Sultan. Ketika ayahnya meninggal, Abul Mafakhir baru berusia lima bulan. Untuk menjalankan roda pemerintahannya, ditunjuklah Mangkubumi Jayanegara sebagai walinya. Pada tahun 1602, Mangkubumi Jayanegara meninggal, yang memegang pemerintahan digantikan oleh adiknya. Namun 17 Nopember 1602 ia dipecat dari jabatannya karena berkelakuan tidak baik. Khawatir akan terjadi perpecahan dan iri hati, maka pemerintahan diputuskan untuk tidak dipegang oleh Mangkubumi tetapi langsung oleh Ibunda Sultan, Nyai Gede wanagiri. Pada 8 Maret 1608 sampai 26 Maret 1609 terjadi perang saudara di antara keluarga kerajaan. Melalui usaha pangeran Jayakarta akhirnya perang dapat dihentikan dan perjanjian damai dapat disepakati bersama. Banten kembali menjadi aman, kemudian diangkat kembali Mangkubumi Baru yaitu Pangeran Arya Ranamanggala sekaligus menjadi wali Sultan Muda. Untuk menertibkan kemanana Negara, Ranamangga menghukum Pangeran atau Ponggawa yang melakukan penyelewengan dan mengadakan perjajnjian dagang. Januari 1624, Mangkubumi Pangeran Arya Ranamanggala meletakkan jabatannya karena sakit. Saat itu Abdulkadir sudah dewasa dan sudah berhak memegang kekuasaan. Dua tahun kemudian tepatnya 13 Mei 1626 Pangeran Arya Ranamanggala meninggal dunia. Pada masa pemerintahannya Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir telah mulai secara intensif melakukan hubungan diplomasi dengan kekuatan lain yang ada pada waktu itu, di antaranya kepada Raja Inggris, James I tahun 1605 dan tahun 1629 kepada Charles I. Selain itu, dia juga mengutus beberapa pembesar istana ke Mekkah pada tahun 1633. Utusan ini dipimpin oleh Labe Panji, Tisnajaya dan Wangsaraja. Dalam rombongan ini ikut pula Pangeran Pekik sebagai wakil ayahnya, sambil menunaikan ibadah haji. 21 April 1638 rombongan yang diutus ke Mekkah sampai kembali di Banten. 10 Maret 1651, Sultan Abumafakir Mahmud Abdulkadir meninggal dunia. Ia dimakamkan di Kenari di samping makam ibu dan putranya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait tokoh ini.