Nanan Sukarna

Informasi Umum

  • Jabatan: Wakil Kepala Polri (2011-2013)
  • Tempat & Tanggal Lahir: Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia, 30 Juli 1955

Karir

  • 1. Wakil Kepala Polri (2011-2013)
  • 2. Akademi Kepolisian 1978
  • 3. PTIK 1986
  • 4. Sespim Pol 1995

Pendidikan

  • Tidak ada data pendidikan.

Detail Tokoh

Perwira tinggi Polri ini telah menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) sejak 2011 hingga 2013, mendampingi Timur Pradopo. Nanan Sukarna dinilai mampu membenahi sektor internal kepolisian karena memiliki reputasi yang bersih. Pria kelahiran Purwakarta, 30 Juli 1955 ini pernah pula menjabat Kepala Divisi Humas Polri periode 2009 – 2010 dan Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Polri periode 2010 - 2011. Pada 1 Agustus 2013, Nanan resmi pensiun dari Polri dengan pangkat terakhir sebagai Komisaris Jenderal Polisi. Nanan lulus dari Akademi Kepolisian pada 1978 dengan pangkat letnan dua. Setelah itu, jabatan pertama yang dipegangnya sejak mengawali karier di kepolisian adalah sebagai Kapolsek Sepatan, Tangerang. Saat itu Nanan memiliki sembilan orang anggota yang bertugas mengelilingi desa-desa di wilayahnya untuk menjaga keamanan Selama menjalani profesinya di kepolisian, Nanan pernah membuat kebijakan fenomenal. Saat menjabat Kapolda Kalimantan Barat, ia pernah mengeluarkan instruksi kepada setiap polisi di daerahnya saat itu untuk mengenakan pin yang bertuliskan: “Saya Anti Korupsi”. Namun setelah perseteruan yang terjadi antara kepolisian dan KPK, banyak perwira menengah dan perwira tinggi di Polri tidak lagi memakai pin antikorupsi yang biasanya dipakai selama bertugas. Mereka diduga malu dengan tindakan pejabat senior yang terlibat dalam kasus korupsi simulator SIM. Meskipun kariernya melesat, nama Nanan Sukarna pernah tercoreng kala menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara. Kasus meninggalnya mantan Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat, akibat demonstrasi yang menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli membuat dia terpaksa ditarik ke Mabes Polri. Peraih tanda bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik ini pun diberi jabatan sebagai Koorsahli Kapolri. Nanan pernah didaulat sebagai calon terkuat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menggantikan Bambang Hendarso Danuri, bersama Timur Pradopo dan Imam Sudjarwo. Akan tetapi, nama Timur Pradopo yang justru resmi diajukan kepada DPR dan dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Kapolri baru. Meski begitu, Nanan tetap menjalankan tugasnya sebagai Irwasum Polri hingga akhirnya diangkat menjadi Wakapolri sampai masa pensiun pada Agustus 2013. Dua hari menjelang masa pensiunnya, Nanan Sukarna menyerukan adanya pembentukan kode etik polisi yang melahirkan budaya antikorupsi di korps berbaju cokelat itu. Ia menyarankan agar instrumen tentang kode etik dan kode penghormatan dibuat bersama-sama tim agar polisi menjadi lebih demokratis. Harapannya, kode etik itu dapat mengubah pola pikir polisi menjadi pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat yang antikorupsi.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait tokoh ini.