dr Terawan Agus Putranto
Informasi Umum
- Jabatan: Menteri Kementerian Kesehatan (2019-2024)
- Tempat & Tanggal Lahir: Yogyakarta, 5 Agustus 1964
Karir
- 1. Tim Dokter Kepresidenan Indonesia (2009)
- 2. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia
- 3. Ketua World International Committee of Military Medicine
- 4. Ketua ASEAN Association of Radiology
- 5. Kepala RSPAD Gatot Soebroto Indonesia (2015)
- 6. Akademi Ilmu Pengetahuan Yogyakarta (AIPYo) Yogyakarta, Indonesia (2016)
- 7. Tentara Indonesia
- 8. Dokter Indonesia (1990)
- 9. Menteri Kementerian Kesehatan (2019-2024)
- 10. S1, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta
Pendidikan
- 1. S2, Spesialis Radiologi. Universitas Airlangga (Unair), Surabaya
- 2. S3, Doktor Fakultas Kedokteran, Universitas Hassanuddin (Unhas), Makassar
Detail Tokoh
Terawan Agus Putranto atau yang lebih sering dikenal dengan dokter Terawan dikenal sebagai dokter dengan spesialisasi di bidang radiologi. Pria kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini setelah lulus sekolah menengah atas, ia melanjutkan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.Dokter Terawan meneruskan studi pascasarjana radiologi di Universitas Airlangga, Surabaya (lulus pada 2004), kemudian studi doktoral di Universitas Hassanuddin, Makassar (lulus pada 2013). Terawan bekerja di rumah sakit Angkatan Darat setelah bertugas ke beberapa daerah seperti Bali, Lombok, dan Jakarta. Sejak 2015, ia menjadi Kepala RSPAD Gatot Soebroto.Dokter Terawan menuai kontroversi lewat terapi brain flushing untuk mengobati pasien stroke. Terapi tersebut diterapkan dari penelitian disertasinya berjudul “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis". Melalui metode ini, ia mengklaim bahwa pasien dapat sembuh setelah 4-5 jam usai operasi. Ia juga mengklaim terapinya telah mendapatkan pengakuan paten, bernama ‘Terawan Theory’, dan dipakai di sebuah rumah sakit di Jerman. Tapi, klaim-klaim ini diragukan. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia menguji terapi dokter Terawan dan memutuskan metodenya melanggar sejumlah kode etik, antara lain mengiklankan diri dan menjanjikan kesembuhan pada pasien. Terapi Terawan juga tidak melewati uji klinis, dan penelitianya dinilai "lemah" dan "cacat". Keputusan majelis, Terawan dicopot sementara dari keanggotaan IDI sejak 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019.Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo menunjuknya menjadi Menteri Kesehatan RI dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Berita Terkait
No | Judul | Tanggal | Media | Action |
---|---|---|---|---|
46 | Ahli Sebut Booster Sel Punca Serupa Pengembangan Dendritik | 30/6/2023 | CNNindonesia.com | Lihat Berita |
47 | Dibantarkan ke RSPAD, Lukas Enembe Tunjuk Dokter Terawan | 28/6/2023 | Rmol.id | Lihat Berita |
48 | Dokter Tifa Minta Orang yang Sudah Vaksin Covid Rutin Cek Jantung: Banyak Mati Mendadak Loh | 26/6/2023 | Oposisicerdas.com | Lihat Berita |
49 | Banyak yang Mati Mendadak, dr Tifa Ingatkan Orang Yang Sudah Vaksin COVID Rajin Cek Jantung dan Pembuluh Darah Senin, 26/06/2023, 04:00 WIB | 26/6/2023 | Wartaekonomi.co.id | Lihat Berita |
50 | Jurnal Frontiers Di Swiss Publikasikan Keamanan Dan Kemanjuran Vaksin Nusantara Cegah Covid-19 | 22/6/2023 | Akurat.co | Lihat Berita |