Sri Mulyani Indrawati
Informasi Umum
- Jabatan: Menteri Kemenkeu (2019-2024)
- Tempat & Tanggal Lahir: Bandar Lampung, Kota Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, 26 Agustus 1962
Karir
- 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI (2008-2009)
- 2. Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010)
- 3. Menteri Keuangan RI (2016-2019)
- 4. Menteri Kemenkeu (2019-2024)
- 5. SMP Negeri 2 Bandar Lampung (1975-1978)
- 6. SMA Negeri 3 Semarang (1978-1981)
- 7. Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1981-1986)
- 8. Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A (1988-1990)
- 9. Ph.D. of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A (1990-1992)
Pendidikan
- Tidak ada data pendidikan.
Detail Tokoh
Sri Mulyani Indrawati adalah mantan Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia di masa Kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono. Juni 2010, Sri Mulyani menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada 2016, Sri Mulyani kembali diberi mandat sebagai Menteri Keuangan di pemerintahan Jokowi-JK, pada perombakan kabinet Jilid II. Sejak akhir Mei 2010 sebenarnya sudah ada kabar bahwa Ani--begitu panggilan akrabnya--akan menjalani tugas barunya di kantor Bank Dunia. Segala gosip menjadi terang di awal Juni saat dia resmi menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia menggantikan Juan Jose Daboub. Sri melepas jabatan sebagai Menteri Keuangan dan mulai berkantor di luar Indonesia. Selama menjalani jabatan sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani dikenal jujur. Dia berani untuk menindak tegas siapa saja yang bertindak korup di departemennya. Atas sikapnya, pada tahun 2006, oleh Emerging Markets, Ani ditetapkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia. Sesuai dengan prestasinya yang berhasil menyehatkan sekaligus mencegah keuangan Indonesia jatuh ke lubang krisis ekonomi. Setahun setelahnya, atau di tahun 2007, penghargaan prestisius kembali mampir ke pangkuannya. Sri Mulyani ditetapkan sebagai Wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia. Awalnya Sri Mulyani adalah pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, almamaternya dulu. Sejak 1985 hingga 1986 dia mulai mengajar dengan jabatan asisten pengajar Fakultas Ekonomi UI. Belakangan dia jadi peneliti di Research Assosiate di LPEM FE UI dari tahun 1992 hingga sekarang. Dia menjadi wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FE UI di tahun 1993-1995. Tahun 1995-1998 dia menjadi Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FE UI. Dia juga pernah menjadi Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI antara tahun 1996-1999. Di masa-masa menjelang Reformasi dan tahun-tahun setelahnya, Ani mulai menapaki kariernya di luar dunia akademik. Dia pernah menjadi salah satu Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS di tahun 1994– 1995. Tahun 1995 menjadi masa kesibukannya di BKKBN sebagai anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan dan Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan. Setelah enam tahun berkiprah sebagai Direktur Pelaksana Bank Indonesia, Sri Mulyani kembali ke Tanah Air. Pada perombakan atau reshuffle kabinet Jilid II pemerintahan Jokowi-JK yang dihelat pada Rabu (27/7/2016), dia kembali dipercaya menduduki jabatan Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro. Pada April 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia. Prestasi tersebut dan sederet prestasi lainnya membuat Jokowi memercayakan kembali Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf untuk periode 2019--2024.
Berita Terkait
No | Judul | Tanggal | Media | Action |
---|---|---|---|---|
8511 | Ternyata Bukan Rp 10.000, Segini Harga Asli BBM Pertalite | 18/10/2022 | CNBCindonesia.com | Lihat Berita |
8512 | Sri Mulyani & G20 Siapkan Solusi Negara dengan Utang Segunung | 17/10/2022 | CNBCindonesia.com | Lihat Berita |
8513 | Lebih Baik dari Tetangga, Rasio Utang Indonesia Cuma 38,30% | 17/10/2022 | CNBCindonesia.com | Lihat Berita |
8514 | Skenario Terburuk Resesi 2023, Indonesia Bisa Selamat? | 17/10/2022 | CNBCindonesia.com | Lihat Berita |
8515 | Pemerintah Siapkan Pengadaan Mobil Listrik, Berapa Dananya? | 16/10/2022 | CNBCindonesia.com | Lihat Berita |