Sentimen
Undefined (0%)
2 Sep 2025 : 16.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Senayan

Pelaku UMKM Boyolali Sesalkan Live TikTok Dimatikan, Penjualan Merosot Tajam

2 Sep 2025 : 16.11 Views 17

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pelaku UMKM Boyolali Sesalkan Live TikTok Dimatikan, Penjualan Merosot Tajam

Esposin, BOYOLALI--Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Boyolali menyesalkan keputusan adanya mematikan fitur siaran langsung atau live TikTok dari manajemen media sosial tersebut sejak Sabtu (30/8/2025) malam. Penjualan pelaku UMKM yang terbiasa memanfaatkan fitur live TikTok merosot tajam.

Salah satunya pelaku UMKM hiasan mahar My Memorist di Desa Teras, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Ma’ruf Bin Husein. Dia mnegatakan penjualannya turun drastis, dari yang biasanya per hari ada 7 pemesan hiasan mahar kini tinggal 2-3 orang. Padahal, ada 15 karyawan yang harus ia tanggung.

"Ada 50% lebih penjualan kami menggunakan live TikTok. Lainnya [penjualan] lewat video, media sosial lainnya lewat Instagram, Shopee, dan sebagainya. Jadi kami kaget sekali saat ditutup," kata Ma'ruf saat ditemui Espos di lokasi pembuatan maharnya, Selasa (2/9/2025).

Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang berusaha memaksimalkan media sosial lain untuk berjualan. Ma'ruf menilai sebenarnya fitur live TikTok paling berhasil karena pengguna TikTok awalnya hanya untuk mencari hiburan, namun, terkadang mereka bisa diarahkan ke live TikTok.

"Fitur live TikTok sangat membantu seller, karena kami bisa menjual dan menawarkan produk. Lalu terjadi interaksi antara penjual dan pembeli, calon pembeli bisa konsultasi langsung soal produk kami terlebih kami kan custom soal desain, bahan, dan sebagainya di live TikTok," jelasnya.

Bahkan, saat live TikTok, produsen dan penjual bisa langsung tawar menawar harga danmenginformasikan promosi ke pelanggan. Menurutnya, ketika harus membuat video lalu diunggah, maka tidak ada interaksi langsung antara produsen dan pembeli sehingga dinilai kurang fleksibel.

Ia menceritakan memperoleh informasi dari kawannya soal fitur live TikTok yang dimatikan pada Sabtu malam. Ma’ruf lalu mengeceknya dan benar live TikTok dimatikan.

“Saya kaget mengapa enggak bisa, ternyata ada demo. Namun, seharusnya ada perhatian dari pihak terkait dalam membuat kebijakan itu bisa sebenarnya orang di-banned secara langsung. Lha kok ini seluruhnya itu di-banned, harusnya kan ada klasifikasinya. Semisal mana yang memperlihatkan kekerasan atau sebagainya, kalau kami jualan kan enggak bahaya. Itu juga membangun perekonomian, mengapa harus disamaratakan dengan yang demo?” kata dia.

Ia mengatakan biasanya ada pemantauan dari TikTok, jadi ketika ada penjual menawarkan produk tak sesuai maka otomatis langsung dimatikan. Atau malah ketika ada orang merokok juga dimatikan. Sehingga, ia heran ketika kejadian demonstrasi lalu semua akun tidak bisa melakukan live TikTok.

“Gini lah, [bayangannya] yang jualan itu sekitar 1.000 orang, paling yang demo hanya 50 orang. Masa blokir yang hanya demo enggak bisa? Harusnya kan bisa. Jadi tanda tanya. Mungkin ada isu pembungkaman, cuma saya sebagai seller sangat kecewa atas kebijakan live TikTok ditutup tanpa pemberitahuan,” kata dia.

Ia meminta ketika pilihan mematikan fitur live TikTok karena aksi demo, pemangku kepentingan terkait lebih selektif.

"Saya yakin manajemen TikTok bakal sangat paham mana live yang harus di-banned," urainya.

Menurutnya, pencari rezeki dari live TikTok sudah mematuhi aturan yang ada. Sehingga, ketika live TikTok dimatikan akan mengganggu perekonomian.

Tidak Ada Pemberitahuan

Ma’ruf mengingat fitur live TikTok sempat ditutup, akan tetapi ada pemberitahuan terlebih dahulu sekitar sebulan sebelum penutupan. Sehingga, saat itu ia bisa mempersiapkan platform lain. Namun, untuk penonaktifan fitur live TikTok kali ini tidak ada pemberitahuan.

“Petugas yang biasanya live di TikTok sekarang yang livenya di Shopee dan Instagram, cuma memang penjualannya tidak seperti di TikTok. Penontonnya banyak di TikTok. Algoritma media sosial TikTok, Instagram, dan Shopee beda. Kalau di TikTok algoritmanya tidak hanya followers, beda dengan yang lain,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut penonaktifan fitur siaran langsung atau live TikTok saat ricuh di beberapa lokasi di Jakarta merupakan keputusan sukarela manajemen platform tersebut.

Hal ini disampaikan Meutya seusai menghadiri sidang kabinet, Minggu (31/8/2025). Saat itu awak media mempertanyakan keputusan TikTok menonaktifkan fitur live. Meutya menyebut keputusan itu dilakukan sukarela oleh TikTok dengan didasari oleh imbauan dari pemerintah melalui kementeriannya.

Meutya menambahkan, negara terbuka dan mendengarkan aspirasi-aspirasi masyarakat dan akan menindaklanjutinya sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

"Termasuk disampaikan bahwa live TikTok itu, kami pun melihat pemberitahuan yang dilakukan oleh TikTok. Bahwa mereka melakukan secara sukarela, untuk penutupan fitur live, dan kami justru berharap bahwa ini berlangsung tidak lama," kata Meutya.

Mantan Ketua Komisi I DPR itu menuturkan, pihaknya berharap fitur live bisa segera diaktifkan kembali agar tidak berpengaruh ke aktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengandalkan siaran langsung dari media sosial untuk berjualan.  

"Jadi kalau kondisi berangsur baik, mudah-mudahan kita bisa kembali lagi fitur live TikTok dan pada saat ini kami memahami bahwa ada UMKM yang terdampak yang berjualan secara live, tapi mudah-mudahan tetap bisa e-commerce tanpa live," katanya.

Fitur live TikTok dan sejumlah aplikasi lain sempat nonaktif atau down pada Sabtu (30/8/2025) malam. Saat itu, sejumlah kericuhan terjadi di beberapa titik salah satunya di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Aksi ricuh itu merupakan eskalasi aksi unjuk rasa pada 28-29 Agustus di beberapa titik di Jakarta, dan meluas ke berbagai daerah.

Pihak manajemen TikTok menyatakan, keputusan menonaktifkan fitur live sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia.

"Kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada," sebut keterangan resmi tertulis juru bicara TikTok. 

Sentimen: neutral (0%)