Sentimen
Undefined (0%)
2 Sep 2025 : 12.51
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan

Grup Musik: JKT48

Institusi: UNPAD

Kab/Kota: bandung, Cimahi, Tasikmalaya

Kasus: covid-19

Acil Bimbo Meninggal Dunia, Begini Profil Sang Musisi Juga Pecinta Lingkungan

2 Sep 2025 : 12.51 Views 15

Espos.id Espos.id Jenis Media: Entertainment

Acil Bimbo Meninggal Dunia, Begini Profil Sang Musisi Juga Pecinta Lingkungan

Esposin, BANDUNG — Musisi grup band Bimbo, Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah yang akrab dipanggil Acil Bimbo meninggal dunia pada Senin (1/9/2025) malam.

Dilansir Antara, Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada usia 82 tahun dan jenazahnya disemayamkan di rumah duka Jalan Biologi Nomor 4, Bandung, Jawa Barat..

Profil Acil Bimbo

Bagi pecinta musik, budaya sampai lingkungan, siapa tidak mengenal nama Kang Acil Bimbo. Untuk dunia musik, almarhum merupakan pentolan dari grup musik asal Kota Bandung, Bimbo yang didirikan pada sekitar tahun 1966.

Kang Acil bergabung bersama kakak adiknya, Sam Bimbo, Jaka Bimbo dan Iin Parlina. Lagu Bimbo bergenre tentang Cinta, bahkan lagu berjudul "Tuhan" sampai sekarang masih sering diperdengarkan di televisi terutama saat setiap Bulan Ramadhan.

Sejumlah lagu hits dari Bimbo yang tidak lekang oleh zaman, seperti, Sajadah Panjang, Melati dari Jayagiri, Flamboyan, Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya, Ummat Manusia Bergembira, sampai Rindu Rosul.

Pada saat pandemi virus Corona, Bimbo juga menciptakan lagu berjudul "Corona" yang ditulis oleh Syam Bimbo, Acil Bimbo, dan Jaka Bimbo.

Meski demikian, lagu ini mendadak menjadi viral di dunia maya karena ada warganet yang menyebut Bimbo sudah menyanyikannya 30 tahun lalu.

Acil Bimbo dilahirkan di Bandung pada 20 Agustus 1943. Anak kedua dari 7 bersaudara dari pasangan Raden Dajat Hadjakusumah dan Uken Kenran. Ayahandanya, Raden Dajat Hadjakusumah pernah menjabat sebagai Kepala Biro Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat.

Acil Bimbo merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran tahun 1974 yang kemudian melanjutkan Pendidikan kenotariatan di Universitas Padjadjaran pada 1994.

Acil Bimbo dalam bermusik dipengaruhi oleh musisi luar negeri pada zamannya, seperti Robin Gribb, Everly Brothers, Cliff Richard, Tommy Steele, The Mills Brothers dan Paul Anka.

Acil Bimbo menikah dengan Ernawati dan dianugerahi 4 orang anak dan beberapa cucu, termasuk kedua kakak beradik mantan anggota grup JKT48, Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara.

Tentang Budaya dan Lingkungan

Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah atau Kang Acil Bimbo bukan hanya aktif di dunia musik saja, namun juga almarhum dikenal sebagai budayawan dan pecinta lingkungan seperti yang dibuktikan pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bandung Spirit pada tahun 2000.

Saat menjadi pembicara diskusi bersama dengan seniman dan budayawan sunda di gedung kesenian, Kota Tasikmalaya, Jabar, Selasa (28/7/2009), Kang Acil Bimbo menyebutkan orang sunda maupun orang yang bergelut di kebudayaan dan kesenian sunda dinilai sulit untuk mendapatkan rujukan tentang kesundaan.

Dijelaskan, permasalahan tersebut karena orang sunda sendiri lebih cenderung memegang budaya lisan dibandingkan budaya tulis sehingga kurang menyimpan banyak rujukan yang membahas kesundaan.

Selain itu kata Acil orang sunda dinilai kurang giat membaca sehingga sulit masyarakat sunda mengikuti kemajuan zaman yang sekarang ini semakin terus menunjukkan perkembangan.

Pernyataan Kang Acil Bimbo dalam acara itu menegaskan bahwa almarhum begitu peduli dengan budaya. Demikian pula soal lingkungan yang ditunjukkan Kang Acil Bimbo saat mengkritisi kondisi hutan di Jawa Barat sudah rusak.

Pada 12 Agustus 2010, Kang Acil menyebutkan kawasan Tangkubanparahu merupakan daerah hutan lindung dan masuk dalam Kawasan Bandung Utara (KBU).

Untuk itu, tidak sembarangan untuk melakukan pembangunan atau perubahan di kawasan tersebut karena harus memperhatikan aspek lingkungan dan kearifan lokal di wilayah tersebut.

Sakit Kanker

Putri sulung Acil, Anne Kusumawardhani, mengungkapkan bahwa dalam satu tahun terakhir sang ayah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

“Sakitnya kanker komplikasi, setahun ini. Jadi setahun terakhir bapak sudah tiga kali masuk rumah sakit. Bapak meninggal di umur 82 tahun,” kata Anne saat ditemui di Bandung, Selasa (2/9/2025).

Anne menuturkan, sang ayah meninggalkan banyak pesan berharga bagi keluarga, terutama agar tetap menjaga ibadah dan kerukunan.

“Ibu masih ada. Kalau untuk kita sih kebanyakan pesannya jangan tinggalkan shalat, ngaji. Beliau juga menitipkan agar keluarga tetap rukun,” ujarnya.

Menurut Anne, pesan Acil juga ditujukan kepada masyarakat luas agar selalu mengutamakan persatuan.

“Jangan ribut. Jadi ya itu, biasanya pesannya lebih ke jaga persatuan. Harus kuat dari kita dulu untuk bisa ke mana-mana. Mohon doanya untuk semua,” tutur Anne

Jenazah Acil dishalatkan di Masjid Al Mualimin, Jalan Agronomi, Bandung, pada Selasa pukul 10.00 WIB, kemudian dimakamkan di TPU Cipageran, Kolmas, Cimahi pada pukul 11.00 WIB.

Sentimen: neutral (0%)