Esposin, JOGJA — Subsidi operasional Trans Jogja pada 2026 direncanakan mengalami pemangkasan sebesar Rp6,8 miliar. Anggaran yang sebelumnya Rp87 miliar, turun menjadi Rp81 miliar. Kebijakan ini muncul dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran–Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2026 di DPRD DIY.

Ketua Komisi C DPRD DIY, Nur Subiyantoro, menegaskan pemangkasan subsidi Trans Jogja tidak bersifat mutlak. Jika memang diperlukan, penambahan bisa diupayakan melalui mekanisme perubahan anggaran.

“Kalau memang anggaran tersebut diperlukan masih bisa diusahakan lewat perubahan anggaran. Jadi jumlah subsidi itu masih belum mutlak,” ujarnya, Minggu (24/8/2025).

Nur menjelaskan, kebutuhan infrastruktur DIY tidak hanya di sektor transportasi publik, tetapi juga pembangunan jalan dan jaringan irigasi. Karena itu, sebagian alokasi subsidi Trans Jogja dialihkan untuk belanja jaringan irigasi serta penyusunan detail engineering design (DED) peningkatan ruas jalan kabupaten melalui DPUPESDM DIY.

Meski ada pengurangan, Nur menegaskan wacana pengembangan trayek Trans Jogja ke Gunungkidul tetap berjalan. Rencana ini sudah disampaikan ke Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, meski masih banyak tahap yang harus dilalui sebelum terealisasi.

“Itu bukan berarti wacana trayek ke Gunungkidul hilang, hanya teknisnya memang di Dishub,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dishub DIY, Cherestina Erni Widyastuti, mengungkapkan trayek Trans Jogja ke Gunungkidul belum masuk dalam perencanaan.

“Trayek ke Gunungkidul memang belum kami rencanakan,” ucapnya.

Menurut Erni, pengurangan subsidi akan menjadi tantangan untuk tetap menjaga kualitas layanan Trans Jogja. Ia memastikan kebijakan ini tidak berdampak pada kenaikan tarif penumpang.

Dishub berencana melakukan efisiensi operasional, penataan rute, serta optimalisasi pendapatan. Upaya tersebut diharapkan menjaga layanan Trans Jogja tetap stabil meski subsidi berkurang.