Sentimen
Undefined (0%)
25 Agu 2025 : 09.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Hongkong

Kasus: korupsi

Rupiah Awali Pekan dengan Penguatan, Jadi Rp16.257 per Dollar AS

25 Agu 2025 : 09.40 Views 6

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Rupiah Awali Pekan dengan Penguatan, Jadi Rp16.257 per Dollar AS

Espos.id, JAKARTA – Mata uang rupiah pada perdagangan hari ini dibuka menguat terhadap dollar AS. Saat ini, pasar sedang menunggu kepastian suku bunga yang akan ditetapkan The Fed September nanti. Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip bisnis.com, rupiah menguat 0,57% ke Rp16.257 per dollar AS. Sementara itu, indeks dollar menguat 0,24% ke 97,95.

Sejumlah mata uang negara Asia lain yang dibuka menguat terhadap dollar AS antara lain adalah dollar Hongkong yang menguat 0,05%, dollar Taiwan menguat 0,39%, peso Philipina menguat 0,53%, yuan China menguat 0,02%, dan ringgit Malaysia terapresiasi 0,58%.

Sebaliknya, mata uang negara Asia yang dibuka melemah terhadap dollar AS adalah yen Jepang yang melemah 0,31%, dollar Singapura terdepresiasi 0,16%, won Korea Selatan melemah 0,30%, rupee India melemah 0,30%, dan baht Thailand melemah 0,09%.

Dalam perdagangan terakhir, rupiah ditutup melemah 62,50 poin atau 0,38% ke level Rp16.350,5 per dollar AS. Saat yang bersamaan indeks dollar AS menguat 0,11% ke 98,73. 

Sebelumnya, pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan sentimen luar negeri yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah pasar sedang menunggu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat The Fed menetapkan suku bunga. Ibrahim menyebut meskipun Bank Sentral AS diprediksi akan memangkas suku bunga pada September nanti, sejumlah pejabat The Fed ingin mempertahankan suku bunga karena kondisi inflasi yang masih tinggi.

"Namun, di sisi lain manufaktur AS juga mengalami kenaikan. Indikasi ini yang membuat dolar mengalami penguatan," kata Ibrahim, Jumat (22/8/2025).

Sementara dari dalam negeri, Ibrahim melihat kasus korupsi yang menimpa Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenzer juga disoroti oleh pasar. Kondisi ini menjadi sentimen negatif bagi mata uang rupiah. "Ini yang membuat sedikit kegaduhan karena banyak sekali media asing yang mencermati kondisi kabinet Prabowo-Gibran. Ini yang membuat rupiah mengalami pelemahan," ujarnya. 

Sentimen: neutral (0%)