Sentimen
Undefined (0%)
22 Agu 2025 : 18.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Klaten

Ratusan Hektare Sawah di Klaten Diserang Tikus, DKPP Sebut Produksi Beras Aman

22 Agu 2025 : 18.19 Views 22

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Ratusan Hektare Sawah di Klaten Diserang Tikus, DKPP Sebut Produksi Beras Aman

Esposin, KLATEN -- Sawah seluas 357 hektare (ha) di Kabupaten Klaten dilaporkan diserang hama tikus. Namun demikian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten memastikan serangan salah satu organisme pengganggu tanaman itu tak memengaruhi produksi padi dan beras di Kabupaten Bersinar.

Berdasarkan data yang dihimpun Espos dari DKPP Klaten, ratusan ha sawah yang diserang tikus itu berdasarkan data hingga pekan kedua Agustus 2025. Jenis kerusakan beragam dengan mayoritas mengalami kerusakan ringan sebanyak 346 ha, sedang 9 ha dan puso 2 ha. Sementara total luas tanam 18.270 ha.

Kepala DKPP Klaten, Iwan Kurniawan, mengungkapkan serangan hama tikus terjadi di beberapa wilayah. Meski ada serangan tikus, Iwan memastikan produksi padi hingga kini tak terganggu.

“Serangan hama tikus mulai meluas pada posisi setelah panen raya. Sehingga tidak signifikan berpengaruh terhadap ketersediaan pangan,” kata Iwan saat berbincang dengan Espos, Jumat (22/8/2025).

Diperkirakan, produksi beras di Klaten dari hasil panen pada Agustus 2025 mencapai 30.135,71 ton. Sementara keterediaan beras pada Agustus sebanyak 17.905,07 ton.

“Kebutuhan beras di Klaten sekitar 7.306,8 ton. Sehingga kondisi stok beras di Klaten masih surplus 10.598,27 ton. Untuk cadangan pangan pemerintah daerah berupa beras sebanyak 27.215 ton,” jelas Iwan.

Meski serangan tikus tak berpengaruh signifikan, upaya pengendalian tetap dilakukan. Seperti yang dilakukan Babinsa Koramil 07/Wedi Kodim Klaten bersama kelompok tani di Desa Pacing, Kecamatan Wedi.

Sekitar 50 orang mengikuti gropyokan tikus yang dilakukan di area persawahan Desa Pacing, Rabu (20/8/2025). Kegiatan itu dihadiri aparatur desa, Polsek Wedi, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, serta penyuluh pertanian lapangan (PPL).

Babinsa Koramil Wedi, Serka Mulyadi, mengungkapkan gropyokan tikus merupakan salah satu langkah nyata dalam pemberantasan hama pertanian yang kerap merugikan petani. 

“Kehadiran kami di sini adalah wujud sinergi TNI dengan pemerintah daerah, kelompok tani serta masyarakat guna menjaga ketahanan pangan dan mendukung terwujudnya swasembada panen,” tegas Serka Mulyadi melalui keterangan tertulis yang diterima Espos

Kepala Desa Pacing, Lami Wiyono, berharap kegiatan gropyokan tikus dapat memberikan hasil yang optimal. “Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, serangan hama tikus dapat ditekan sehingga hasil panen warga meningkat, yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan petani,” ungkap Lami Wiyono.

Sentimen: neutral (0%)