Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Boyolali, Dukuh, Gunung, Karanganyar, Klaten, Salatiga, Solo
Tokoh Terkait
Indahnya Panorama Gunung dari Ketinggian Emmon di Lereng Merapi Boyolali
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, BOYOLALI -- Di ketinggian lereng Gunung Merapi wilayah Dukuh Montong, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, terdapat objek wisata bernama Emmon alias Emperan Merapi Montong (Emmon).
Tak seperti kawasan wisata Selo yang memiliki jalan provinsi lebar dan jalur berkelok dengan putaran yang luas, untuk menuju tempat wisata ini pengunjung harus melewati jalan antardesa dengan lebar yang hanya cukup dilalui dua mobil bersimpangan.
Tikungan menanjak dan tajam juga menuntut konsentrasi dan kesiapan pengemudi. Kondisi kendaraan pun harus dipastikan mumpuni. Untuk menuju ke Emmon, dari Boyolali Kota butuh waktu sekitar 25 menit.
Kades Mriyan, Suwandi, mengatakan kawasan wisata Emmon di Tamansari, Boyolali, mulai dikembangkan sekitar 2022. “Emmon itu memiliki pemandangan alami yang bagus. Dulu itu kami berpikir, ini diberi nama apa ya, terus Pak Camat yang dulu pokoknya dibuat emperan Merapi. Kami lanjutkan jadi emperan Merapi Montong,” kata dia kepada Espos di sekitar lokasi, Senin (18/8/2025).
Ia mengatakan nama Montong bukanlah jenis durian tapi dukuh yang menjadi lokasi wisata itu. Suwandi mengatakan pengunjung wisata Emmon hampir setiap hari ada walau sekadar untuk berfoto-foto di tulisan “Emmon” atau di jembatan dekat lokasi. Tidak ada tarif untuk berfoto di tempat tersebut.
Daya tarik gunung Merapi dan Gunung Bibi, lanjut dia, membuat wisatawan biasanya mampir untuk duduk dan menikmati hawa dingin emperan Merapi. “Di sini ada kawasan konservasi, di perbatasan kawasan ada bumi perkemahan. Ada kampung anggrek, lalu kopi gumuk, dan sebagainya,” kata dia.
Ia mengatakan banyak juga pegowes atau pesepeda yang mampir. Biasanya, para pegowes bertandang ke Emmon untuk menikmati daerah menanjak dan dingin. Sementara itu, Camat Tamansari, Suyanta, mengatakan wisatawan yang datang ke Emmon tak hanya dari Boyolali tapi juga Solo, Klaten, Salatiga, dan sekitarnya.
Ia merencanakan selain dikembangkan di wilayah pertanian, wilayah Mriyan juga untuk pariwisata. “Nantinya pariwisata yang berkolaborasi dengan pertanian. Mriyan sudah punya view luar biasa dengan basic dengan gunung Merapi dan Bibi. Sehingga, Emmon bisa menjadi wisata edukasi,” kata dia.
Nantinya, wisata tersebut bisa digabung dengan konservasi anggrek dan kopi mawar yang masuk Dukuh Gumuk, Desa Mriyan. Lokasinya berada di atas Dukuh Montong. Suyanta mengatakan akan berusaha mengembangkan wisata lain seperti Embung Tirto Wening yang berbatasan langsung dengan Gunung Merapi dan Gunung Bibi yang masuk kawasan konservasi.
“Di Desa Karanganyar juga kami kembangkan wisata di embung dan lima hektare kebun durian. Jadi ada pengembangan tiga desa wisata yaitu Emmon Mriyan, Sangup, dan Karanganyar,” kata dia.
Sementara itu, salah satu pengunjung asal Solo, Ratih Dwi Lestari, mengatakan baru kali pertama datang ke tempat tersebut. Menurutnya, nuansanya berbeda dengan kawasan wisata ketinggian seperti Selo dan Tawangmangu yang telah ramai.
“Di sini tempatnya jadi lebih tenang karena belum banyak yang berjualan di pinggir jalan. Cuma mungkin bisa ditambahkan atap pelindung semisal hujan biar bisa berteduh. Secara keseluruhan tempatnya bagus,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)