Sentimen
Undefined (0%)
16 Agu 2025 : 19.20
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Kab/Kota: Solo

Butuh 300 Orang untuk Bawa Bendera Merah Putih Raksasa di Pawai Pembangunan Solo

16 Agu 2025 : 19.20 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Butuh 300 Orang untuk Bawa Bendera Merah Putih Raksasa di Pawai Pembangunan Solo

Esposin, SOLO -- PMI Kota Solo mengerahkan 300 sukarelawan untuk membentangkan bendera merah putih raksasa sepanjang 80 meter pada pawai pembangunan untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-80 RI di Solo, Sabtu (16/8/2025).

Ratusan relawan itu berasal dari Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), Palang Merah Remaja (PMR), dan Korps Sukarela. Selain membentangkan bendera raksasa, mereka membawa patung burung garuda.

Pada kirab tersebut bendera raksasa dibentangkan dan dibawa dari simpang Gendengan menuju Balai Kota Solo diikuti oleh peserta pawai dari berbagai macam instansi yang turut memeriahkan acara tersebut.

Plh Ketua PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto, menjelaskan kirab tersebut merupakan acara yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-80 RI yang diikuti sukarelawan PMI, instansi kesehatan, TNI, polri,  perbankan, hingga perhotelan.

Sebelumnya, pawai bertema Medical Tourism itu juga diikuti oleh Wali Kota Solo Respati Ardi yang mengenakan pakaian ala Presiden pertama Indonesia  Soekarno atau Bung Karno. Sedangkan Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani mengenakan pakaian ala Pahlawan Nasional dari Aceh, Cut Nyak Dhien.

Respati, Astrid, bersama rombongan Forkopimda Solo naik kendaraan jip dari Gendengan menuju depan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo. Panggung utama berlokasi di Jl Jenderal Sudirman tersebut. 

Kemudian Respati dan Astrid menyaksikan peserta pawai di panggung tersebut. Ada kendaraan TNI, disusul Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Lalu bendera raksasa dengan panjang 80 meter.

Acara berlangsung singkat dan lebih awal dibanding pawai pembangunan sebelumnya, yakni pukul 13.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Kegiatan itu mempertimbangkan banyaknya acara, seperti tradisi tirakatan pada malam peringatan hari kemerdekaan. Meskipun singkat, acara cukup jelas dalam menyampaikan potensi medical tourism.

Selain rumah sakit, ada sekitar 30 instansi maupun komunitas yang mengikuti pawai, seperti sukarelawan peduli orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Soloraya. Mereka mengampanyekan pentingnya kesehatan mental.

Sentimen: neutral (0%)