Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Hewan: Gajah
Kab/Kota: Karanganyar, Solo
Tokoh Terkait
Pindah ke PSI, Eks Legislator PDIP Solo Dyah Retno Ucapkan Terima Kasih
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO – Mantan legislator DPRD Solo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Dyah Retno Pratiwi, menjelaskan alasannya pindah dari partai berlambang banteng itu ke Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.
Menurut dia, itu adalah salah satu pengambilan sikap yang perlu dilakukan saat dirinya tidak lagi cocok dengan partai sebelumnya. Hal itu disampaikan Dyah saat ditemui awak media bersama dua eks legislator PDIP lainnya, Ginda Ferrachtriawan dan Wawanto, di kawasan Manahan, Banjarsari, Solo, Selasa (12/8/2025).
Dyah menyebut alasannya pindah ke PSI karena partai berlambang gajah tersebut dinilainya akan lebih bisa mewadahi visi dan misinya secara pribadi.
“Saya lihat partai itu [PSI] terbuka, apalagi partai itu diisi anak-anak muda yang biasanya pemikirannya out of the box. Saya lihat di sana sepemikiran dengan saya, sehingga bisa mengekspresikan apa yang ada di pikiran saya, untuk bagaimana sih anak muda bisa melek politik? Melihat politik bukan hanya perebutan kekuasaan, dan bla bla bla,” kata Dyah.
Ketika berada di PDIP yang berisikan tokoh-tokoh politik senior, Dyah mengatakan sulit untuk mewujudkan sesuatu yang menjadi visi dan misinya tersebut. Kendati demikian, Dyah mengaku berterima kasih kepada PDIP Solo karena telah memberi ruang belajar politik selama 10 tahun terakhir.
“Saya melihat di partai sebelumnya adalah partai yang sudah besar. Karena saya termasuk kader yang baru, orang Jawa menyebut saya nampa penake lah, tidak ikut berjuang,” tambahnya.
"Statement beliau [tokoh PDIP Solo] sebelumnya kan bilang mereka [yang berpindah ke PSI Solo] tidak paham ideologi, dan sebagainya. Termasuk tidak ikut berjuang saat masa fusi ya karena memang saya belum lahir saat itu. Dalam kesempatan kali ini, saya ingin mengucapkan, walaupun saya dianggap bukan siapa-siapa, tidak berpengaruh pada partai yang sebelumnya, tapi tetap sebagai mantan kader saya mengucapkan terima kasih kepada PDIP," jelasnya.
Saat ditanya perihal pengunduran diri secara resmi dari PDIP Solo, Dyah menyebut hingga saat ini belum mengajukan surat pengunduran diri secara resmi ke Kantor DPC PDIP Solo. Hal itu bukan tanpa alasan.
Telah Dipecat
Dyah menganggap dirinya telah dipecat oleh PDIP Solo sejak masa Pilkada 2024 lalu, tepatnya saat ia tidak mendukung pasangan calon yang diusung oleh PDIP Solo. Walaupun begitu, jika nantinya diminta agar mengajukan surat pengunduran diri, Dyah mengaku siap untuk bersurat langsung ke kantor DPC PDIP Solo.
“Karena melihat dan baca statement dari para pengurus DPC partai yang kemarin, bahwa sebenarnya saya sudah dipecat. Ya sudah kalau sudah dipecat berarti menjadi hak saya untuk memilih rumah mana atau partai mana yang jadi pilihan saya. Namun kenapa masih saja dipermasalahkan sampai hari ini, kalau sudah dipecat ya sudah,” kata dia.
Dyah mengaku bergabung secara resmi dengan PSI Solo sejak 8 Agustus 2025. Dengan begitu, ia mengatakan akan siap berkontribusi penuh terhadap PSI dengan harapan bisa turut membesarkan PSI di Solo.
“Yang terpenting di sini secara pribadi titik berat saya sebagai orang kader itu harus berani mengambil sikap. Kalau tidak sesuai dengan hati dan pikiran lebih baik bersikap daripada berkhianat ataupun penjilat,” jelasnya.
Seperti diketahui, Dyah Retno bersama dua eks kader PDIP lainnya yaitu Ginda Ferrachtriawan dan Wawanto, resmi bergabung dengan PSI setelah Kongres Nasional I partai berlambang gajah tersebut, Juli 2025 lalu, di Solo. Sinyalemen kepindahan mereka sebenarnya sudah tampak, terutama sejak sebelum Pilkada 2024.
Kala itu, mereka terang-terangan mendukung pasangan cawali-cawawali Respati Ardi-Astrid Widayani yang diusung KIM Plus, bukan pasangan Teguh Prakosa-Bambang Gage Nugroho yang didukung PDIP. Selain itu, beberapa hari sebelum Kongres PSI, ketiga eks kader PDIP itu juga sempat bertemu dengan Kaesang Pangarep di Karanganyar.
Terkait perpindahan eks kader PDIP Solo, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, tidak mempermasalahkan. Bahkan, pria yang akrab disapa Rudy tersebut menyampaikan eks kader yang pindah itu merupakan orang-orang yang tidak ada artinya bagi PDIP Solo.
Sentimen: neutral (0%)