Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Hewan: Gajah
Kab/Kota: Karanganyar, Solo
Tokoh Terkait
Eks Kader PDIP Solo Ginda Ferrachtriawan Buka-bukaan Alasannya Pindah ke PSI
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO – Mantan kader dan anggota DPRD Solo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Ginda Ferrachtriawan, buka-bukaan soal kepindahannya ke Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.
Ginda yang pernah dua periode menjadi anggota DPRD Solo tersebut menyampaikan beberapa alasan terkait kepindahannya, di antaranya keinginan untuk berpartisipasi secara lebih aktif di partai yang konon berisi kader dan anggota muda tersebut.
Dengan bergabung ke PSI, Ginda ingin isi pikirannya bisa lebih ternaungi dibandingkan dengan saat ia berada di partai sebelumnya yang menurutnya hanya diisi oleh tokoh-tokoh politik senior.
“Saya sudah cukup lama berkiprah di PDIP dan saya rasa sudah cukup partisipasi dan saya mau buka lembaran baru di PSI mengingat PSI masih baru, diisi anak-anak muda, pemikirannya lebih muda, dan saya rasa bisa lebih berpartisipasi dengan lebih baik dan lebih banyak di PSI,” kata Ginda saat ditemui awak media di kawasan Manahan, Solo, Selasa (12/8/2025) siang.
Kepindahannya dari partai berlogo banteng ke partai berlogo gajah itu, lanjut dia, tidak dipengaruhi adanya keluarga mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, termasuk Kaesang Pangarep yang menjadi ketua umum partai tersebut. Sekali lagi, ia menekankan alasan utamanya pindah karena PSI adalah partai anak muda.
“Saya kenal dengan beliau, Mas Gibran, Mas Kaesang, tapi tidak juga [bergabung PSI karena kenal mereka]. Lebih karena kedekatan saya dengan PSI, partai yang muda ya, kalau partai sebelumnya kan diisi sama tokoh senior, apalagi baca berita kemarin, katanya [pernyataan tokoh PDIP Solo] saya bukan siapa-siapa. Ya sudah siapa tahu di partai baru ini saya bisa berkontribusi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ginda menyampaikan telah mengajukan surat pengunduran diri secara resmi ke DPC PDIP Solo pada 14 Juli 2025. Tak hanya itu, ia juga sempat berkomunikasi dengan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, melalui pesan WhatsApp sebagai pemberitahuan dirinya secara resmi telah mengundurkan diri.
“Saat itu saya ajukan langsung suratnya ke Kantor DPC [PDIP Solo] dan sempat komunikasi via WA. Saya sempat ditelepon oleh Pak Ketua [Rudy], dan intinya, beliau menjawab ‘nggih sami-sami’. Artinya tidak ada masalah di situ,” kata dia.
Siap Berkontribusi
Ginda mengaku telah bergabung dengan PDIP sejak 2004 dan sempat menjadi pengurus di tingkat ranting (kelurahan) dan anak cabang (kecamatan) PDIP Solo. Namun Ginda belum pernah menjadi pengurus cabang (tingkat kota) partai tersebut.
“Terkait KTA [kartu tanda anggota], bukan masalah diserahkan atau tidak, tapi saya sendiri lupa disimpan di mana. Karena itu saya menyampaikan surat sebagai penegasan atas pengunduran diri. Jadi dengan ini sudah gugurlah KTA saya. Saya sah login ke PSI,” kata dia.
Terkait dengan bergabungnya ia ke PSI, Ginda mengaku akan siap berkontribusi sepenuhnya di partai tersebut, termasuk jika nantinya ditunjuk menjadi pengurus cabang partai.
“Jadi kebetulan saya dengan Mas Yoga pernah bersama, satu periode [DPRD Solo] dan ketika saya tidak maju lagi, saya sering mengobrol, sharing, ya sudah kami omong bergabung dan saya membuat surat pernyataan mundur secara tertulis. Jika nanti diminta menjadi pengurus cabang, ya kami bakal siap berpartisipasi,” tutupnya.
Seperti diketahui, Ginda bersama dua eks kader PDIP lainnya yaitu Dyah Retno Pratiwi dan Wawanto, resmi bergabung dengan PSI setelah Kongres Nasional I partai berlambang gajah tersebut, Juli 2025 lalu, di Solo. Sinyalemen kepindahan mereka sebenarnya sudah tampak, terutama sejak sebelum Pilkada 2024.
Kala itu, mereka terang-terangan mendukung pasangan cawali-cawawali Respati Ardi-Astrid Widayani yang diusung KIM Plus, bukan pasangan Teguh Prakosa-Bambang Gage Nugroho yang didukung PDIP. Selain itu, beberapa hari sebelum Kongres PSI, ketiga eks kader PDIP itu juga sempat bertemu dengan Kaesang Pangarep di Karanganyar.
Terkait perpindahan eks kader PDIP Solo, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, tidak mempermasalahkan. Bahkan, pria yang akrab disapa Rudy tersebut menyampaikan eks kader yang pindah itu merupakan orang-orang yang tidak ada artinya bagi PDIP Solo.
Sentimen: neutral (0%)