Sentimen
Undefined (0%)
7 Agu 2025 : 17.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Shanghai

Kasus: zona merah

Saham Sektor Teknologi Seret Pelemahan IHSG

7 Agu 2025 : 17.28 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Saham Sektor Teknologi Seret Pelemahan IHSG

Espos.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (7/8/2025) ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi. IHSG ditutup melemah 13,57 poin atau 0,18% ke posisi 7.490,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,98 poin atau 0,76% ke posisi 795,57.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat, yaitu dipimpin sektor barang baku yang naik sebesar 1,58%, diikuti sektor barang konsumen nonprimer yang naik 0,77% dan sektor industri yang naik 0,41%.

Sedangkan lima sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam sebesar 4%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang turun 1,68% dan sektor energi yang turun 0,07%.

Saham milik Prajogo Pangestu PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) menjadi salah satu saham yang melemah sore ini. Saham CDIA turun hingga 7,94% ke level Rp1.565 per saham. Saham selanjutnya yang juga melemah adalah saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS). Saham BRMS turun 2,14% ke level Rp458 per saham. Lalu, saham lainnya milik Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) juga turun 4,58% sore ini ke level Rp1.460 per saham.

Saham-saham lain yang melemah adalah saham WIFI turun 4,03% ke level Rp2.620, saham BRPT melemah 4,42% ke level Rp2.380, dan saham PTRO turun 4,18% ke level Rp3.440 per saham. B

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.036.293 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 35,60 miliar lembar saham senilai Rp16,77 triliun. Sebanyak 261 saham naik, 343 saham menurun dan 199 tidak bergerak nilainya.

Pantauan bursa saham regional Asia sore ini menunjukkan antara lain indeks Nikkei menguat 263,64 poin atau 0,65% ke 41.058,50, indeks Shanghai menguat 5,67 poin atau 0,16% ke 3.639,67, indeks Hang Seng menguat 171,00 poin atau 0,69% ke 25.081,63, dan indeks Strait Times menguat 30,45 poin atau 0,72% ke 4.258,15.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan pelaku pasar  mempertimbangkan meningkatnya ekspektasi penurunan suku The Fed dan potensi perubahan kepemimpinan di bank sentral. Petinggi The Fed San Francisco Mary Dal mengungkapkan pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS kian mendekat. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan akan mencalonkan pengganti Gubernur Fed Adriana Kugler yang akan berakhir masa jabatannya pada akhir minggu.  

Trump juga mengenakan tambahan tarif kepada India dari sebelumnya 25% menjadi 50%, sebagai sanksi akibat India membeli minyak dari Rusia dan mengumumkan tarif 100% untuk semikonduktor impor, tidak termasuk perusahaan yang membangun di AS.

Dari China, pasar mencerna data perdagangan terbaru  yang mengalami surplus perdagangan sebesar US$98.24 miliar pada Juli. Ekspor dari China naik 7,2% dan impor secara tak terduga meningkat sebesar 4,1%. Hal ini didukung oleh pelonggaran sementara tekanan tarif dan meningkatnya harapan akan kemungkinan perpanjangan gencatan senjata perdagangan AS-China.

Dari dalam negeri, katalis positif datang dari rilis cadangan devisa bulan Juli 2025 yang tetap terjaga dan stabil. Bank Indonesia dalam rilisnya bahwa posisi cadangan devisa sebesar US$152 miliar atau lebih rendah dari posisi pada bulan sebelumnya yang membukukan sebesar US$152,6 miliar.

BI mengungkapkan meskipun sedikit turun dari posisi bulan sebelumnya, tetapi cadangan devisa tetap terjaga tinggi. Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.  

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

 

 

Sentimen: neutral (0%)