Sentimen
Undefined (0%)
29 Jul 2025 : 17.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Kasus: Narkoba

Perkelahian Maut di Laweyan Solo, Korban Dilempar Termos Es Batu hingga Tangga

29 Jul 2025 : 17.30 Views 11

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Perkelahian Maut di Laweyan Solo, Korban Dilempar Termos Es Batu hingga Tangga

Esposin, SOLO – Warga Laweyan, Solo, DS, 29, mengaku sempat menenggak minuman keras jenis ciu sebelum terlibat perkelahian dengan seorang pria paruh baya berinisial HIW, 54, warga Laweyan, di salah satu warung angkringan di wilayah setempat, Sabtu (26/7/2025). 

DS juga mengakui telah melempar batako, termos es batu, hingga tangga kepada HIW yang mengakibatkan HIW meninggal dunia. DS tidak terima ditegur saat menggeber-geber kendaraannya lalu terlibat adu mulut dengan korban hingga akhirnya terjadi perkelahian.

“Awalnya cekcok dulu, baru kemudian berkelahi dengan tangan kosong dan saya terjatuh saat dipukulnya. Terus saya melarikan diri untuk cari alat,” tambahnya saat dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolresta Solo, Selasa (29/7/2025).

Mengenai barang-barang yang dilempar kepada korban, DS menyebut ada batako, termos es, dan tangga. “Yang batako tidak kena korban, tapi yang tangga sama termos kena korban di bagian belakang. Setelah itu, tidak begitu jelas, saya sempat memukulnya dan menginjak bagian dada dan kepala korban,” kata pria yang bekerja sebagai tukang parkir dan pernah dipenjara karena kasus narkoba itu.

Seperti diketahui, setelah kejadian tersebut, DS kemudian ditangkap oleh warga dan diserahkan ke aparat kepolisian. Wakapolresta Solo, AKBP Sigit, dalam konferensi pers itu mengungkapkan perkelahian itu terjadi di kawasan Jl Sidoluhur, Laweyan, Solo, Sabtu (26/7/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.

“Kejadian itu bermula saat pelaku mbleyer-mbleyerkan [menggeber-geber] kendaraannya saat melintas salah satu warung angkringan di kawasan tersebut,” kata AKBP Sigit.

Saat itu, korban yang saat itu berada di lokasi merasa terganggu dan kemudian mengajak beberapa orang untuk menegur pelaku. Namun ternyata, pelaku yang dalam keadaan mabuk tersebut tidak terima ditegur dan tersinggung karena teguran tersebut.

Akhirnya, terjadilah cekcok dan berlanjut ke perkelahian. “Antara korban dan pelaku kemudian adu pukul di depan angkringan tersebut. Sempat dilerai oleh sejumlah saksi,” tambahnya.

Sempat Mau Kabur

Perkelahian tersebut mulanya dengan tangan kosong, namun kemudian pelaku berlari mencari alat bantu berupa batako yang dilempar ke arah korban. Lemparan itu tidak mengenai sasaran. Pelaku setelah itu melarikan diri untuk mencari alat lainnya lagi hingga ke kawasan masjid yang berada tidak jauh dari angkringan.

Di situ pelaku mendapati tangga yang kemudian dilemparkan ke arah korban hingga mengenai bagian belakang tubuh korban. “Akibat kejadian itu, awalnya korban sempat tersungkur. Pelaku belum puas dan melanjutkan serangannya dengan melempar termos es batu yang juga didapatkannya di situ dan berukuran cukup besar, ke korban,” jelasnya.

Akibatnya korban terkapar. Namun begitu, pelaku tetap melanjutkan serangannya dengan cara menginjak-injak bagian dada dan kepala korban. Hal itu membuat korban tak sadarkan diri dan meninggal dunia. “Setelah kejadian tersebut, korban langsung dilarikan ke RSUD dr Moewardi untuk dilakukan pemeriksaan,” kata Wakapolresta Solo.

Pelaku sempat hendak melarikan diri, namun berhasil digagalkan warga sekitar. Pelaku kemudian diserahkan ke kepolisian. “Selain pelaku yang ditangkap, personel juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebuah pecahan batako, tangga, dan termos berukuran relatif besar berwarna hijau yang telah pudar. Selain itu ada sebuah botol yang masih terisi minuman keras berupa ciu,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, pelaku dikenakan Pasal 351 ayat (4) KUHP. “Barang siapa melakukan perbuatan yang menyebabkan kematian, maka ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun penjara,” kata dia.

Sebelumnya, Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Prastiyo Triwibowo, menjelaskan seorang saksi berinisial CW, 19, sempat mencoba melerai ketegangan yang terjadi di antara DS dan HIW. Namun, ternyata ketegangan berlanjut ketika DS mencoba untuk pergi dari angkringan menuju area depan masjid yang berada tak jauh dari lokasi angkringan.

“Setelah sempat dilerai, pelaku DS lari ke arah masjid. Korban HIW menyusul dari belakang, dan di sanalah terjadi kembali perkelahian yang lebih hebat,” terang AKP Prastiyo, dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Espos, Minggu (27/7/2025).

Sentimen: neutral (0%)