Sentimen
Undefined (0%)
26 Jul 2025 : 15.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Tokoh Terkait
Amran Sulaiman

Amran Sulaiman

Uji Lab 2 Merek Beras Diduga Oplosan Kelar, Disperindag Jateng Ungkap Hasilnya

26 Jul 2025 : 15.02 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Uji Lab 2 Merek Beras Diduga Oplosan Kelar, Disperindag Jateng Ungkap Hasilnya

Esposin, SEMARANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah (Jateng) telah selesai melakukan uji laboratorium terhadap temuan dua merek beras yang diduga oplosan. Hasilnya, beras merek Sovia dan Fortune di Kota Semarang masih dalam batas aman untuk kualitas beras premium.

Bidang Standarisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Disperindag Jateng, Devita Ayu, mengungkapkan hasil uji laboratorium dari Balai Penguji dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Semarang menyatakan kadar patah beras Sofia dan Fortune masih sesuai batas toleransi. Adapun proses pengujian dikerjakan petugas selama dua hari dari 23-24 Juli.

“Baik beras Sofia maupun Fortune termasuk kategori beras premium dengan batas toleransi maksimal 15% butir patah,” kata Devita kepada Espos, Sabtu (26/7/2025).

Devita menerangkan, pengujian kadar beras dikerjakan terpisah untuk dua merek tersebut. Beras Sofia diuji pada bagian kadar air sebesar 11,89%, derajat sosoh sebesar 95%, butir menir sebesar 0,76%, butir kepala 85,29%, butir patah 13,29%, butir gabah 0%, total butir beras 0,03% dan bagian lainnya.

Sedangkan hasil uji laboratorium untuk beras Fortune juga menyatakan masih masuk kategori beras premium.

“Uji lab dari BPSMB Semarang terkait dua merek sampel Sovia dan Fortune sebagai tindak lanjut pengawasan pada 17 Juli 2025 yang diberitakan tidak sesuai kriteria beras premium. Maka hasilnya untuk beras Sofia butir patah berasnya 13,29% dan Fortune butir patahnya 8,77%. Artinya masih sesuai standar baku kualitas yang ditetapkan pemerintah,” paparnya.

Adapun dari total total neraca pangan wilayah Jawa Tengah, Devita menyampaikan ketersediaan beras sampai saat ini surplus sebanyak 1.671.081 ton. Surplus beras tersebar di cadangan pemerintah, pelaku usaha dan rumah tangga.

Diberitakan sebelumnya, pemilik toko beras Unggul Pasar Dargo Semarang, Rossiana, mengakui beberapa pelanggannya mulai berdatangan menanyakan kebenaran beras oplosan. Kekhawatiran itu setelah Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, mengungkap daftar merek beras oplosan.

“Pembeli itu ada yang sempat tanya ke saya beras oplosan itu kayak gimana. Tapi kebetulan saya enggak jual yang mereka cari. Artinya ini sedikit banyak nanti pastinya berpengaruh pada penjualan,” kata Rossiana

Sentimen: neutral (0%)