Sentimen
Undefined (0%)
26 Jul 2025 : 13.05
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait

Pemkot Solo Siapkan Dana Talangan bagi Warga yang Ingin Kerja di Luar Negeri

26 Jul 2025 : 13.05 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pemkot Solo Siapkan Dana Talangan bagi Warga yang Ingin Kerja di Luar Negeri

Esposin, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tengah menggodok skema pembiayaan dana talangan untuk pemberangkatan tenaga kerja migran ke Jepang dan Korea melalui program Rumah Siap Kerja. Biaya keberangkatan satu pekerja migran berkisar dari belasan juta hingga puluhan juta rupiah tergantung jalur yang dipilih.

Rumah Siap Kerja merupakan program Wali Kota Solo, Respati Ardi, yang ditujukan bagi warga Solo yang ingin disalurkan bekerja baik di dalam maupun luar negeri, khususnya Korea Selatan dan Jepang. Program ini mulai bergulir pada 19 Mei 2025 yang bertempat di Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Solo.

Kepala Disnaker Solo, Widyastuti Pratiwiningsih, mengungkapkan saat ini program ini sudah diikuti 280 orang. Sebanyak 200 warga Solo yang tertarik bekerja ke luar negeri, sedangkan sisanya memilih bekerja di dalam negeri.

"Kesadaran warga Solo untuk bekerja di luar negeri mulai ada peningkatan. Kini sudah 200 orang [yang minat bekerja ke luar negeri melalui Progam Rumah Siap Kerja]," kata dia kepada awak media di Balai Kota Solo, Kamis (24/7/2025).

Widyastuti mengatakan saat ini Pemkot tengah menggodok skema dana talangan untuk membantu keberangkatan para pekerja migran. Dana tersebut rencananya bersumber dari pinjaman perbankan.

"Kami baru siapkan skema pembiayaan dana talangan. Kalau Pak Wali inginnya sih gratis. Tapi ini kami sedang bahas skema ini dengan perbankan," ungkap dia.

Dia menyebut saat ini sudah ada tiga bank yang berminat menjadi mitra pemberi dana talangan. Bank-bank tersebut akan memberikan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi calon pekerja migran dengan maksimal pinjaman mencapai Rp100 juta.

"Maksimal pinjaman Rp100 juta bunganya 6 persen. Sampai beberapa tahun nanti ada kontrak kerja yang harus ditandatangani agen di luar negeri. Pembayarannya nanti bisa dilakukan pekerjaan migran secara mencicil setelah dua bulan bekerja," jelas dia.

Dia mengaku belum punya target terkait jumlah warga Solo yang akan diberangkatkan per tahunnya. Hanya saja berdasarkan data 2024 ada 100 warga yang berangkat kerja ke luar negeri, sedangkan per April 2025 sudah ada sekitar 100-150 orang yang berangkat.

Menurutnya, program ini adalah merupakan fasilitasi Pemkot Solo bagi warga yang ingin 'kabur' dulu ke luar negeri. Di sini calon pekerja bisa mendapatkan pendidikan, pelatihan, uji kompetensi hingga skema pemberangkatan yang sesuai prosedur.

Kepala Akademik Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bina Insani Kadipiro, Solo, Fitriyanto, mengatakan biaya keberangkatan satu calon tenaga kerja bervariasi. Tergantung jalur, negara, hingga sektor pekerjaan yang dituju.

Pipit, sapaannya, mencontohkan untuk keberangkatan ke Jepang terbagi dua yakni jalur pemerintah (IM) dan swasta atau sending organization (SO). Jalur IM membutuhkan biaya Rp13 juta-Rp20 juta, sedangkan jalur swasta mulai dari Rp28 juta- Rp30 juta.

"Kalau jobnya bagus pasti biayanya lebih mahal. Itu bisa Rp40 juta-Rp45 juta. Job bagus itu job yang gajinya tinggi biasanya di sektor manufaktur," kata saat diwawancarai Espos di kantornya, Sabtu (26/7/2025).

Dia menyebut untuk berangkat ke Korea Selatan juga tidak jauh berbeda. Hanya secara gaji di Korea lebih besar daripada Jepang, yakni mulai Rp24 jutaan per bulan.

"Kalau mereka di Jepang/Korea hidup sederhana modal berangkat itu bisa balik [impas] di bulan ketiga. Tapi kalau gaya hidupnya foya-foya ya butuh waktu lama. Di dua negara itu biaya hidup normalnya per bulan rata-rata Rp8 juta-Rp9 juta," tandas dia.

Sentimen: neutral (0%)