Esposin, KARANGANYAR--Peringatan haul ke-29 Ibu Negara Presiden kedua RI Soeharto, R.Ay. Fatimah Siti Hartinah atau dikenal Ibu Tien Soeharto, digelar meriah. Berbagai kegiatan digelar mulai UMKM Expo hingga pertunjukan budaya selama tiga hari, Jumat-Minggu (18-20/7/2025) di Monumen Jaten, Kabupaten Karanganyar. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Giribangun Indonesia Maju (GIM), Teguh Haryono, selaku panitia mengatakan acara ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang jasa Ibu Tien Soeharto, tetapi juga untuk mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya menerima perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat. 

Acara diawali dengan pembukaan yang melibatkan tari-tarian dari anak-anak muda setempat, dengan mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. 

"Kami ingin acara ini menjadi sarana untuk mengenang dan merayakan keberagaman yang ada di Indonesia," jelas Teguh saat dijumpai Espos saat pembukaan UMKM Expo di Monumen Jaten pada Jumat (18/7/2025) malam.

Dalam kegiatan itu, Teguh mengatakan juga digelar pelantikan Dewan Pimpinan Cabang Giribangun Indonesia Maju (GIM) yang mencakup tujuh kabupaten/kota, yaitu Surakarta/Solo, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Klaten, dan Wonogiri.

Pihaknya berharap GIM di tujuh kabupaten/kota ini  dapat segera bekerja untuk memajukan masyarakat dan melestarikan budaya di wilayahnya. Di mana salah satu program unggulan dari GIM adalah pelestarian musik legendaris Koes Plus. 

Terkait program unggulan tersebut, dia menambahkan dilakukan penandatanganan MoU dengan Jiwa Nusantara sebagai organisasi yang memayungi komunitas penggemar dan pelestari lagu-lagu Koes Bersaudara dan Koes Plus.

MoU dilakukan untuk mengadakan berbagai pertunjukan seni dan budaya yang bertujuan mempererat persatuan di masyarakat.

"Melalui pertunjukan ini, kami ingin mengajak semua orang untuk bersatu dalam perbedaan, karena Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman," tambahnya.

Teguh mengatakan dalam rangkaian Haul ke-29 Tien Soeharto akan digelar pengajian akbar yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk kepala daerah serta ketua partai politik dan tokoh masyarakat.

Melalui kegiatan ini, dapat memupuk dukungan untuk mengusulkan Presiden Kedua RI H.M. Soeharto sebagai pahlawan nasional. Selain pengajian, juga akan ada senam massal dan lomba mewarnai bagi anak-anak yang bertemakan kerukunan dalam perbedaan.

"Kami ingin melibatkan generasi muda dalam pelestarian budaya dan memberikan mereka ruang untuk berekspresi," katanya.

Acara peringatan ini menjadi momen penting untuk mengenang sosok Ibu Tien Soeharto dan mengingatkan masyarakat akan nilai-nilai kebersamaan serta gotong royong yang menjadi fondasi bangsa Indonesia.