Sentimen
Undefined (0%)
17 Jul 2025 : 08.13
Tokoh Terkait

BI Beli SBN Senilai Rp144,90 Triliun Sejak Awal Tahun hingga 15 Juli 2025

17 Jul 2025 : 08.13 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

BI Beli SBN Senilai Rp144,90 Triliun Sejak Awal Tahun hingga 15 Juli 2025

Esposin, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp144,90 triliun yang dilaksanakan sejak awal tahun ini hingga 15 Juli 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo memerinci nilai tersebut terdiri dari Rp102,58 triliun melalui pasar sekunder dan sebesar Rp42,32 triliun melalui pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah.

“Bank Indonesia juga melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder untuk memperkuat ekspansi likuiditas kebijakan moneter, sekaligus mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal Pemerintah,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Juli 2025 di Jakarta, Rabu (16/7/2025) seperti dilansir Antara.

Perry mengatakan ke depan, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market untuk menjaga kecukupan likuiditas dan meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter dalam mencapai sasaran inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

“Strategi operasi moneter pro-market juga terus dioptimalkan untuk mendukung kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan,” kata dia.

Hingga 14 Juli 2025, total posisi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tercatat sebesar Rp782,62 triliun, menurun dari Rp923,53 triliun pada awal Januari 2025, sehingga mendukung ekspansi likuiditas kebijakan moneter.

Sementara itu, posisi instrumen Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI) pada periode yang sama tercatat masing-masing sebesar 3,53 miliar dolar AS dan 491 juta dolar AS.

Adapun implementasi dealer utama (primary dealer) sejak Mei 2024 juga makin meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan repurchase agreement (repo) antarpelaku pasar.

Cermati Pemangkasan BI-Rate Lanjutan 

Bank Indonesia (BI) mencermati ruang penurunan suku bunga acuan (BI-Rate) lebih lanjut usai bank sentral melakukan pemangkasan sebesar 25 basis point (bps) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Juli ini.

“Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati ruang penurunan suku bunga lebih lanjut,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat menjawab pertanyaan media dalam konferensi pers hasil RDG BI bulan Juli 2025 di Jakarta, Rabu.

Perry mengatakan bahwa ruang penurunan BI-Rate akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti prakiraan inflasi yang semakin rendah pada 2025 dan 2026, rupiah yang stabil, dan terus perlunya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Mengenai timing dan besarnya (berapa bps penurunan BI-Rate), tentu saja akan kami sesuaikan dengan dinamika perekonomian global dan domestik,” kata dia.

Pada RDG bulan ini, bank sentral memutuskan untuk memangkas BI-Rate sebesar 25 bps sehingga berada pada level 5,25 persen. Selain itu, suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility juga dipangkas sebesar 25 bps masing-masing menjadi 4,50 dan 6,00 persen.

“Dasar penurunan BI-Rate (bulan Juli 2025) yaitu perkiraan inflasi dua tahun ke depan yang makin rendah dalam sasaran. Bahkan perkiraan inflasi inti ke depan akan tetap berada di bawah titik tengah sasaran 2,5 persen,” kata Perry.

Selain dari sisi inflasi yang rendah, ia menambahkan bahwa keputusan pemangkasan BI-Rate juga sejalan dengan terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah, serta perlunya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kita bersama-sama, baik Bank Indonesia, pemerintah, maupun perbankan dan dunia usaha, mari kita terus dorong pertumbuhan ekonomi kita untuk negara kita dan juga untuk peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Perry.

Sebagai informasi, dengan adanya pelonggaran kebijakan moneter terbaru bulan ini, maka Bank Indonesia telah memangkas BI-Rate sebanyak tiga kali sejak awal tahun.

Pemangkasan BI-Rate masing-masing sebesar 25 bps yang terjadi pada Januari, Mei, dan Juli 2025 sehingga kini berada pada level 5,25 persen.

Sentimen: neutral (0%)