Sentimen
Undefined (0%)
16 Jul 2025 : 18.13
Tokoh Terkait

BI Prediksi Nilai Tukar Rupiah Tetap Stabil Didukung Berbagai Kondisi Positif

16 Jul 2025 : 18.13 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

BI Prediksi Nilai Tukar Rupiah Tetap Stabil Didukung Berbagai Kondisi Positif

Espos.id, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai tukar rupiah tetap stabil didukung komitmen bank sentral dalam menjaga stabilitas nilai tukar, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

“Bank Indonesia terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar offshore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Juli 2025, Rabu (16/7/2025).

Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Perry mencatat, nilai tukar rupiah menguat didukung kebijakan stabilisasi BI serta berlanjutnya aliran masuk modal asing. Nilai tukar rupiah pada Juni 2025 (hingga 30 Juni 2025) menguat sebesar 0,34% point to point (ptp) dibandingkan dengan posisi akhir bulan sebelumnya.

Sebagai catatan, rupiah ditutup di level Rp16.238 per dollar AS pada 30 Juni 2025, menguat apabila dibandingkan penutupan perdagangan pada 28 Mei 2025 yang berada di level Rp16.296 per dollar AS.

“Perkembangan terkini hingga pertengahan Juli 2025 [15 Juli 2025] menunjukkan rupiah tetap stabil di tengah meningkatnya ketidakpastian global,” kata Perry.

Secara umum, ujar Perry lagi, perkembangan rupiah relatif stabil bila dibandingkan dengan kelompok mata uang negara berkembang mitra dagang utama Indonesia dan terhadap kelompok mata uang negara maju di luar dolar AS, sehingga tetap mendukung daya saing ekspor Indonesia.

Perkembangan nilai tukar ini didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi BI dan berlanjutnya aliran masuk modal asing, terutama ke instrumen SBN, serta konversi valas ke rupiah oleh eksportir pascapenerapan penguatan kebijakan pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Terkait inflasi, Perry meyakini inflasi pada 2025 dan 2026 akan tetap rendah dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1%. “Inflasi inti diprakirakan lebih rendah dari prakiraan seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas ekonomi yang memadai, imported inflation yang terkendali, dan dampak positif dari digitalisasi,” kata Perry.

Selain itu, imbuh Perry, inflasi volatile food (VF) diprakirakan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi Bank Indonesia dengan pemerintah pusat dan daerah.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2025 tetap terjaga rendah dan mendukung stabilitas perekonomian. Inflasi IHK Juni 2025 tercatat rendah secara tahunan sebesar 1,87% ditopang inflasi inti yang menurun, inflasi volatile food (VF) yang rendah, dan inflasi administered prices (AP) yang terkendali.

Inflasi inti tercatat turun menjadi 2,37% secara tahunan, dipengaruhi konsistensi suku bunga kebijakan moneter dalam mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai dengan sasarannya serta permintaan yang lebih rendah.

Kemudian, inflasi kelompok VF masih tercatat rendah 0,57% didukung oleh kecukupan pasokan komoditas pangan utama dan eratnya sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Sementara itu, inflasi kelompok AP tetap terkendali 1,34%, di tengah kenaikan tarif air minum PAM dan cukai hasil tembakau.

Sentimen: neutral (0%)