Sentimen
Undefined (0%)
15 Jul 2025 : 18.06
Informasi Tambahan

BUMN: BRI, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Kab/Kota: Shanghai

Kasus: Zona Hijau

Tokoh Terkait

IHSG Ditutup Menguat Ditopang Sektor Properti dan Sentimen Bursa Saham Asia

15 Jul 2025 : 18.06 Views 17

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

IHSG Ditutup Menguat Ditopang Sektor Properti dan Sentimen Bursa Saham Asia

Espos.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (15/7/2025). Penguatan didorong sektor properti dan kondisi sentimen bursa saham Asia.

IHSG naik 43,32 poin atau 0,61% ke posisi 7.140,47. Penguatan juga terjadi pada indeks LQ45 yang menguat 2,16 poin atau 0,28% ke level 779,44. Sepanjang perdagangan hari ini, sebanyak 268 saham menguat, 320 saham melemah, dan 214 saham stagnan. Total nilai transaksi tercatat sebesar Rp16,38 triliun dengan volume perdagangan mencapai 23,53 miliar saham dalam 1,75 juta kali transaksi.

Penguatan laju indeks dipimpin oleh saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) yang terbang 29,73% ke Rp240. Mengekor di belakangnya, saham PT Argo Pantes Tbk. (ARGO) menguat 25% ke Rp900 dan saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) menguat 25% ke Rp380.

Selain COIN, sejumlah saham yang baru saja tercatat di Bursa juga melaju kencang. Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) menguat 25% ke Rp625, saham PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) menguat 24,83% ke Rp362, dan saham PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG) yang menguat 24,49% ke Rp605.

Pada jajaran top market cap, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) memimpin penguatan dengan terapresiasi 6,16% ke Rp7.750, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) juga menguat 3,67% ke Rp62.200, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menguat 2,65% ke Rp3.880. Selain itu, saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) menguat 1,67% ke Rp155.050, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menguat 1,10% ke Rp2.750, dan saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menguat 1,03% ke Rp19.600.

Sebaliknya, dalam jajaran top market cap, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) memimpin pelemahan dengan terkoreksi 3,85% ke Rp1.625, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) melemah 3,33% ke Rp2.030, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) melemah 2,74% ke Rp9.750. Tidak hanya itu, saham PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) juga melemah 2,38% ke Rp8.200, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melemah 1,86% ke Rp2.640, dan saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) melemah 1,32% ke Rp9.350.

Pantauan bursa regional menunjukkan mayoritas indeks Asia ditutup di zona hijau. Indeks Straits Times di Singapura naik 0,31%, Hang Seng di Hong Kong menguat 1,60%, dan Nikkei 225 di Jepang naik 0,55%. Sebaliknya, indeks Shanghai Composite di China melemah 0,42%.

Sementara itu, bursa saham AS juga menguat. Indeks S&P 500 naik 0,14%, Dow Jones bertambah 0,20%, dan NASDAQ Composite menguat 0,27%. Di Eropa, indeks DAX Jerman naik 0,34% dan FTSE 100 Inggris tipis menguat 0,02%. "Saham-saham sektor properti menguat mengantisipasi potensi penurunan suku bunga," kata Tim Riset Phintraco Sekuritas.

Sektor properti dinilai menjadi motor penggerak utama. IDXPROPERT menguat 1,33% ke level 750,34, seiring ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25% dalam Rapat Dewan Gubernur pada Rabu besok (16/7/2025). Penurunan suku bunga dinilai sebagai langkah strategis untuk mendorong daya beli masyarakat dan menggairahkan sektor riil, khususnya properti.

Sektor infrastruktur juga mencatatkan kinerja impresif. IDXINFRA melesat 5,36% ke posisi 1.637,18, disusul IDXTRANS yang naik 1,84% ke 1.473,34. Sebaliknya, tekanan terjadi di sektor kesehatan dan industri. IDXHEALTH melemah 0,43% dan IDXINDUST turun 0,27%.

Dari sisi eksternal, pelaku pasar mencermati data ekonomi China yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 melambat ke 5,2% dari 5,4% di kuartal sebelumnya. Meski demikian, angka ini masih lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 5,1%. Data produksi industri China juga mencatat kenaikan 6,8% secara tahunan, naik dari 5,8% pada Mei, yang turut menopang sentimen positif di pasar Asia.

Sementara itu, pasar global tengah menantikan rilis data inflasi produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) untuk Juni yang diperkirakan melambat ke 2,5% secara tahunan.

 

 

 

Sentimen: neutral (0%)