Sentimen
Undefined (0%)
15 Jul 2025 : 03.33
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Hewan: Kambing

Kab/Kota: Batang, Solo, Sragen, Sukoharjo

Tokoh Terkait

Ponpes Dhiya’ul Qur’an Gesi Bangun Gedung Baru, Lulusan Ditarget Kuasai EV & IT

15 Jul 2025 : 03.33 Views 13

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Ponpes Dhiya’ul Qur’an Gesi Bangun Gedung Baru, Lulusan Ditarget Kuasai EV & IT

Esposin, SRAGEN—Ratusan orang menghadiri peresmian Gedung Aliyah Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfizh Dhiya’ul Qur’an Gesi, Sragen, Minggu (13/7/2025) malam. Gedung Aliyah yang dibangun di atas tanah 2.200 meter persegi itu disediakan untuk memfasilitasi para santri dari madrasah tsanawiyah di Ponpes tersebut yang baru meluluskan angkatan pertama. Ponpes tersebut berdiri di bawah naungan Yayasan Baitussalam Al Mukhlisin Tangen, Sragen, yang memiliki Masjid Baitussalam termegah di Tangen, Sragen,

Peresmian itu mengambil tema Mewujudkan Generasi Cinta Qur’an dan Sunnah yang Berakhlak Mulia. Pada momentum peresmian itu diisi dengan pengajian dengan menghadirkan Abdurrahman Ahmad yang juga pengelola Ponpes Dhiya’ul Qur’an Gesi, Sragen, sebagai pembicaranya.

Seusai pengajian ada pembagian hadiah dengan kupon yang disebar mencapai 900 lembar untuk seluruh warga yang hadir dalam peresmian itu. Hadiahnya utamanya umrah dan lima ekor kambing serta hadiah hiburan lainnya berupa kulkas, kompor gas, megicom, dispenser, serta hadiah hadir berupa bibit pohon mangga sebanyak 900 batang yang dibagikan kepada warga di sembilan rukun tetangga (RT) seputar Ponpes.

Gedung Baru Aliyah itu diresmikan secara simbolis dengan bacaan Basmallah oleh Camat Gesi, Sragen, Supriyadi, dan diikuti para tokoh di utara Bengawan Solo. Tokoh-tokoh yang hadir dari kalangan legislator, seperti Muslim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Budiono Rahmadi yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Imam Atma Widjaya dari Partai Gerindra Sragen, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Haryanto, Kades Pilangsari Gesi Ahmat Munadi, Kades Gesi Sutrisno, dan para tokoh-tokoh lainnya. Pembina Yayasan Baitussalam Al Mukhlisin Tangen, Sragen, Lukito Nur Nugroho, dan Ketua Yayasan Baitussalam Al Mukhlisin Tangen, Sragen, Danang Wijaya ikut serta membersamai peresmian tersebut. Setelah membaca Basmalah bersama dilanjutkan dengan doa bersama.

Ketua Yayasan Baitussalam Al Mukhlisin Tangen, Sragen, Danang Wijaya, saat berbincang dengan Espos.id di sela-sela peresmian tersebut menjelaskan awalnya yayasan memiliki madrasah tsanawiyah yang berdiri pada 2021 lalu dan baru pada 2025 ini meluluskan angkatan pertama. Dia menyampaikan dari para siswa tsanawiyah sudah banyak yang menghafal Al-Qur’an karena basis ponpes ini memang ponpes tahfizh. Dia menyebut para santrinya untuk Kelas VII sebanyak 23 orang, Kelas VIII ada 20 orang, dan Kelas IX ada 20 orang.

“Mereka ini berasal dari berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa. Mereka ditargetkan lulus tsanawiyah dengan hafal minimal 20 juz Al-Qur’an. Nah, dari lulusan angkatan pertama ada 18 orang, empat orang di antaranya berhasil menjadi hafiz Qur’an karena hafal 30 juz. Lulusan angkatan pertama inilah yang difasilitasi Gedung baru Aliyah untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Kemudian dari 18 orang lulusan itu, 11 orang di antaranya melanjutkan ke Aliyah Ponpes setempat dan yang lainnya melanjutkan ke ponpes lain untuk sanad hafalan Al-Qur’an,” ujar Danang yang juga Kepala Desa (Kades) Blangu, Gesi, Sragen.

Danang menjelaskan meskipun baru memiliki 11 santri di Kelas X, Gedung Aliyah dua lantai itu sudah disiapkan sampai ke jenjang Kelas XII. Dia menyampaikan ponpes ini merupakan model pendidikan nonformal sedangkan untuk pendidikan formalnya bekerja sama dengan SMA Veteran Sukoharjo. Danang menginginkan lulusan Madrasah Aliyah nanti tidak sekadar menjadi seorang hafiz Qur’an tetapi juga memiliki kemampuan dan kecakapan hidup atau life skill sehingga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.

“Arahnya para santri dibekali dengan keterampilan electric vehicle [EV] dan information technology [IT]. Dengan kemampuan dan kecakapan terhadap EV dan IT itu, para santri bisa menciptakan produk sendiri untuk kehidupan di masa depan. Untuk mendukung itu, kami menyiapkan fasilitas seperti laboratorium komputer dan elektronik. Saya punya bayangan para santri bisa menciptakan baterai, dinamo, menciptakan produk pembangkit listrik tenaga surya dan seterusnya,” jelas Danang.

Danang menyatakan fondasi santri sudah disiapkan dengan hafalan Al-Qur’an dan ilmu agama sedangkan fondasi hidup disiapkan kemapuan dan kecapatan EV dan IT. Dia menyampaikan hal itu sesuai dengan visi dan misi Ponpes yang ingin menciptakan generasi penghafal Al-Qur’an dengan kecakapan dan kemampuan berbasis teknologi. Danang juga menyiapkan jaringan-jaringan dari alumni ponpes untuk mendukung pengembangan EV dan IT tersebut. “Para santri diharapkan bisa mandiri dan membuka lapangan kerja sendiri dengan kemampuan EV dan IT,” harap dia.

Sentimen: neutral (0%)