Esposin, SOLO -- Distribusi Makan Bergizi Gratis atau MBG di Kota Solo saat ini baru menyasar peserta didik di satuan pendidikan. Nantinya, MBG juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Saat ini, Pemkot masih mendata kelompok masyarakat tersebut.

Wali Kota Solo Respati Ardi menjelaskan Dinas Kesehatan Kota (DKK) melakukan pendataan dan mengirim data ke Badan Gizi Nasional (BGN) untuk program MBG yang menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

Respati menargetkan 20 dapur SPPG ditargetkan beroperasi di Solo pada akhir tahun ini. Pemkot Solo dibantu Dandim 0735/Surakarta, Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Kota Solo, dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Solo untuk melakukan percepatan penambahan SPPG.

Hingga pertengahan Juli 2025, total suah ada tujuh SPPG yang beroperasi. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPJI Soloraya Tommy Bagus Mahendra menjelaskan sedang menunggu data calon penerima program MBG dari DKK Solo.

“Nantinya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi [SPPG] mendistribusikan ke Posyandu. Lalu Posyandu mendistribusikan ke penerima setiap hari selama lima hari kerja,” kata dia saat ditemui wartawan di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (14/7/2025).

Menurut dia, menu bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita disamakan dan sesuai dengan anjuran ahli gizi SPPG. Ada evaluasi menu sehingga nutrisi yang diberikan sesuai standar dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Dia mengatakan sudah ada tujuh SPPG yang beroperasi melayani warga di Solo sejauh ini. SPPG di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo menjadi SPPG ketujuh yang beroperasi.

BGN terus membuka peluang bagi masyarakat untuk bergabung sebagai mitra dalam mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Juru Bicara BGN, Redy Hendra Gunawan, mencatat sekitar 22.000 calon mitra telah mendaftarkan diri melalui platform resmi BGN.

"Badan Gizi Nasional sedang melakukan proses verifikasi terhadap mitra yang layak menjadi mitra BGN," kata dia melalui laman resmi BGN, Minggu (29/6/2025).

Redy menambahkan pelaksanaan Program MBG hingga saat ini sepenuhnya dijalankan melalui kolaborasi dengan masyarakat. Totalnya ada sekitar 1.861 SPPG yang telah beroperasi di berbagai daerah di Indonesia.

BGN mengajak seluruh komponen masyarakat, pelaku usaha pangan, UMKM, koperasi, hingga lembaga kemasyarakatan untuk turut ambil bagian dalam mendukung program prioritas nasional ini.

Masyarakat yang tertarik menjadi bagian dari gerakan pemenuhan gizi nasional ini dapat mengakses informasi lengkap dan panduan pendaftaran melalui situs resmi mitra.bgn.go.id atau kanal resmi komunikasi BGN.