Sentimen
Undefined (0%)
14 Jul 2025 : 11.42
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Brussel, Rio De Janeiro, Washington

Tarif Impor 32% Amerika Serikat Ditunda, Ini Penjelasan Menko Airlangga

14 Jul 2025 : 11.42 Views 26

Espos.id Espos.id Jenis Media: Ekonomi

Tarif Impor 32% Amerika Serikat Ditunda, Ini Penjelasan Menko Airlangga

Esposin, JAKARTA--Penerapan kebijakan impor berupa tarif resiprokal sebesar 32% yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk produk asal Indonesia ditunda.

Keputusan bahwa tarif impor 32% ditunda merupakan hasil dari pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Kepala Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer di Washington D.C., Amerika Serikat, Rabu (9/7/2025).

Diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan untuk tetap memberlakukan tarif impor sebesar 32% terhadap produk Indonesia mulai 1 Agustus 2025.

"Waktunya [penerapan tarif 32 persen] adalah kita sebut pause. Jadi penundaan penerapan untuk menyelesaikan perundingan yang sudah ada,” kata Airlangga saat memberikan keterangan pers di Brussel, Belgia, Sabtu (12/7/2025) waktu setempat.

Menko Perekonomian menjelaskan dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak sepakat bahwa usulan Indonesia akan terus berproses dalam perundingan lanjutan selama tiga pekan ke depan.

"Jadi tiga minggu ini diharapkan finalisasi daripada fine tuning [penyelarasan] daripada proposal dan fine tuning daripada apa yang sudah dipertukarkan," jelasnya seperti dilansir Antara.

Tarif resiprokal bisa diartikan sebagai kebijakan tarif timbal balik. Kebijakan ini merujuk pada kondisi suatu negara yang menetapkan tarif impor terhadap barang dari negara lain dengan tingkat yang sama seperti tarif yang dikenakan oleh negara tersebut pada barang ekspornya.

Kebijakan ini disinyalir justru akan membuat kondisi dunia makin diimpit oleh ketidakpastian akibat perang Rusia-Ukraina maupun gejolak politik di Timur Tengah, dan diperparah dengan adanya perang dagang sebagai efek domino dari kebijakan Presiden Trump tersebut.

Airlangga sebelumnya bertolak ke AS setelah mendampingi Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil. Tujuannya guna melanjutkan negosiasi terkait tarif impor AS terhadap Indonesia.

Ia menekankan pertemuan tersebut menjadi langkah penting dalam upaya memperkuat hubungan perdagangan Indonesia-AS, terlebih setelah pengumuman kebijakan tarif oleh Presiden Trump pada 7 Juli 2025 lalu.

"Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam upaya memperkuat kerja sama perdagangan antara Indonesia dan AS," kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Menurut Airlangga, perundingan dengan pihak AS tidak hanya membahas tarif, tetapi juga mencakup isu hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.

Menko juga mengungkapkan bahwa AS menunjukkan ketertarikan besar untuk memperkuat kemitraan di sektor mineral kritis, seperti nikel, tembaga, dan kobalt, yang merupakan komoditas unggulan Indonesia.

“AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk memperkuat kemitraan di bidang mineral kritis. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, tembaga, dan kobalt, dan kita perlu mengoptimalkan potensi kerja sama pengolahan mineral kritis tersebut,” ungkapnya.

Sentimen: neutral (0%)