Sentimen
Informasi Tambahan
Event: CFD
Kab/Kota: Solo
Tokoh Terkait
Per 13 Juli, Pedagang CFD Solo Diminta Tak Berjualan Sayuran dan Pakaian Bekas
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo mengimbau pedagang kali lima Car Free Day (CFD) di Jl Slamet Riyadi maupun Jl Ir Juanda agar tidak berjualan sayur dan pakaian bekas mulai Minggu (13/7/2025) dan seterusnya.
Kebijakan ini untuk memberikan perlindungan terhadap pasar rakyat atau tradisional agar berkembang lebih baik untuk dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan dan toko modern.
Informasi tersebut tertuang dalam Surat Edaran Disdag Solo Nomor 13/KM.10/2941 yang salinannya diterima Espos, Sabtu (12/7/2025) malam. Dalam surat tersebut pedagang CFD yang biasa berjualan sayur dan pakaian bekas untuk mengganti jenis dagangannya.
"Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Rakyat, dalam rangka perlindungan terhadap Pasar Rakyat di Kota Surakarta pedagang kaki lima yang beraktivitas di car free day untuk tidak berjualan sayur dan pakaian bekas," tulis dalam surat edaran tersebut.
"Sehubungan dengan hal tersebut pedagang dapat tetap berjualan di car free day dengan mengganti jenis dagangan," imbau Disdag.
Kepala Disdag Solo, Agus Santoso, membenarkan adanya surat edaran tersebut saat dimintai konfirmasi Espos, Sabtu malam. Dia mengatakan telah menyampaikan informasi tersebut ke paguyuban pedagang CFD.
Sementara itu, salah satu pedagang CFD, Eduardus Giga, mengaku belum mengetahui soal informasi tersebut. Pasalnya dia termasuk pedagang baru di CFD dan belum tergabung dalam paguyuban.
"Saya belum tahu soal itu. Saya pendatang baru jadi hitungannya belum masuk resmi ke paguyuban. Soalnya setahu saya kalau masuk paguyuban perlu punya lapak resmi dahulu," katanya kepada Espos.
Salah satu pengurus Paguyuban PKL Gawe Rejo (PKL CFD), Eko Adi Nugroho, mengatakan sudah mengetahui ihwal surat edaran tersebut. Dia mengaku telah menyampaikan informasi ke anggota paguyuban.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Republik Aeng-aeng Mayor Haristanto menjelaskan CFD kini makin ramai. Banyak warga yang hadir dan PKL dengan berbagai jenis produk memadati area citywalk dan jalur lambat sisi utara Jl Slamet Riyadi, Solo.
“Momen hari ulang tahun CFD ini saya mengusulkan penataan ulang. Di awal pendiriannya pada 2010, PKL di lajur utara dilarang. Namun kini serasa bebas mengakuisisi area yang digunakan untuk ekspresi warga, pentas musik, pentas seni budaya, olahraga, senam, cek kesehatan, informasi pelayanan organisasi perangkat daerah,” kata dia kepada Espos, Jumat (13/6/2025).
"CFD kini seperti pasar tiban atau pasar tumpah. Sudah sepantasnya ditata ulang dikembalikan ke muruah CFD sebagai media srawung warga, media koneksi sosial, penghiburan, dan lain-lain. Ekonomi penting, namun jangan jadi panglima utama CFD,” tambahnya.
Sentimen: neutral (0%)